Dia tidak dapat membayangkan situasi sulit yang dia hadapi.
Melihat dinding istana yang lembab dan kotor, dia mengingat ruangannya yang hangat dan diterangi sinar matahari di Lumina City.
Ada pemandian air hangat, jamuan yang mewah, dan para dayang yang selalu ada untuk memenuhi keinginannya.
Sekarang, yang dia miliki hanya ksatria berparas gelap yang bernama Leomord, yang dia pikir lebih sesuai untuk mengawasi kapal daripada mengawasinya.
Tetapi, dia masih berharap. Mungkin, jika ia mengirim surat untuk ayahnya mengenai keadaan di rumah barunya, dia mungkin dapat berubah pikiran.
Tentu saja, kenyataan bahwa gadis malang sepertinya harus bertanggungjawab atas benteng yang amat menakutkan adalah sebuah ide yang buruk.
Saat dia menulis surat untuk ayahnya, terdengar sebuah keributan dari yang mengganggu ketenangannya.
BACA JUGA:Renungan Sedekah di Hari Jumat: Maukah Kalian Mendapatkan Balasan 700 Kali Kebaikan?
Sepertinya, ada tumpukan duri yang diletakkan di pagar istana.
Masyarakat sekitar ingin mencoba menakutiku! Vexana berpikir sambil ketakutan.
Dia langsung memerintahkan Leomord untuk menemukan pelakunya.
Mereka pun terkejut, karena pelakunya adalah sekelompok anak-anak kecil.