BACA JUGA:Panduan Bijak Memilih Hari Ideal untuk Berkemah: Menikmati Alam dengan Aman dan Nyaman
“Atticus, tolong...ini bukanlah dirimu.” Dengan sentuhan darinya, Atticus berhasil memulihkan kesadarannya dan terdiam.
Untuk melawan iblis yang merasukinya, demi rakyat dan dirinya sendiri, Atticus memerintahkan Leomord untuk menusuk jantungnya.
Di ujung napasnya, Atticus meninggalkan Ridgeburg kepada Vexana dan mengungkapkan rahasia gelap yang hanya diketahui keluarga kerajaan Ridgeburd.
Berabad-abad yang lalu, selama perang tiada akhir, penderitaan dan amarah dari ratusan petarung yang telah gugur berubah menjadi kutukan yang menyeramkam.
BACA JUGA:Warnanya Menarik dan Buahnya Lebat, Begini 6 Trik Sukses Menanam Terong di Polybag..
BACA JUGA:Bingkai Kartu Pos Radya Pustaka Surakarta, Historis dalam Layanan Pos
Kutukan itu dapat menghancurkan apa pun yang memiliki sihir dari Abyss, tetapi yang tidak memiliki sihir Abyss akan menghadapi penderitaan yang lebih kejam.
“Kabutnya...Jika tidak ada pilihan lain,” Atticus menatap tunangannya, tangan iblisnya menyentuh wajahnya yang halus.
Perasaannya yang bercampur aduk terpancar dari matanya. Penyesalan, rasa syukur dan ketenangan.
Hingga sebuah cakar yang tidak dapat dihindari merenggutnya dari pelukan Vexana.
BACA JUGA:Kamu Pernah Di Buntuti Kucing? Ternyata ini Alasanya, Tak Melulu Karena Lapar
Di dalam kota, kesatria iblis menyerang siapa pun yang dilihatnya, sementara di luar kota semakin banyak pasukan iblis menuju kota tersebut.
Dengan rasa takut, Vexana mengangkat tongkat milik Atticus, dan kekuatan sihir yang mengalir di darahnya pun meledak.
Dia telah memilih untuk melindungi kota itu selamanya.