UNIK,PALPOS.ID - Masalah tidur yang disebutkan dapat membatalkan wudhu, masih menjadi pertanyaan besar masyarakat.
Beberapa pihak beranggapan, tidur dapat membatalkan wudhu. Namun banyak juga yang berpendapat kalau tidak semua tidur itu bisa membatalkan wudhu.
Mengingat tidur adalah aktivitas manusiawi yang tak terhindarkan. Maka sangat wajar bila masalah ini banyak dipertanyakan.
Untuk lebih jelasnya,apakah tidur bisa batalkan wudhu atau tidak. Berikut kota dengar penjelasan Buya Yahya Al Bahjah, seorang tokoh agama.
BACA JUGA:Cek Fakta! Menyapu Malam Hari Dapat Menghalangi Rezeki, Benarkah?
BACA JUGA:Ditakuti Tank Musuh, Inilah Cerita Karrie Hero Marksman Mobile Legend yang Berasal dari Ras Humanoid
Untuk menjawab pertanyaan ini, Buya Yahya memberikan jawaban menarik, dengan merujuk pada kisah seorang sahabat Nabi.
Dalam kisah yang disampaikan Buya Yahya, seorang sahabat Nabi tertidur ketika menunggu waktu solat berjamaah.
Yang menarik, ketika sahabat tersebut terbangun, dia langsung disuruh untuk shalat tanpa perlu berwudhu kembali.
Buya Yahya menggunakan kisah ini sebagai dasar penjelasannya bahwa tidur tidak secara otomatis membatalkan wudhu.
BACA JUGA:Kota Bogor Di Provinsi Jawa Barat: Sebuah Petualangan Menemukan Pesona Alam dan Keunikan Khasnya
BACA JUGA:Mainan Tradisional si Bola Bekel yang Kembali Populer
Kemudian, kisah ini menjadi bahan telaah para ulama terdahulu, dan hasilnya masuk ke dalam bahasan fiqih.
Kesimpulan yang ditarik adalah bahwa tidur tidak membatalkan wudhu jika dilakukan dalam posisi duduk atau selama pantat masih menempel di lantai.
Ini menunjukkan bahwa wudhu tidak batal asalkan tidur dilakukan dalam posisi yang tidak mengubah kondisi wudhu, seperti duduk.
Namun, perlu diperhatikan bahwa tidur dalam posisi berbaring dapat dianggap membatalkan wudhu.
BACA JUGA:Cerita Kimmy, Hero Mobile Legend yang Mengembangkan Karakter Tomboi Bermula dari Didikan Ayahnya
BACA JUGA:Masa Liburan Sekolah Sedang Berlangsung, Manfaatkan Momen ini untuk Membantu Pengembangan Ilmu Anak Kalian!
Posisi berbaring bisa menyebabkan hal-hal yang membatalkan wudhu, seperti keluarnya gas atau cairan dari tubuh.
Oleh karena itu, pemahaman tentang posisi tidur ini menjadi penting dalam menjaga kesucian wudhu.
Pengetahuan fiqih sehari-hari, termasuk pemahaman mengenai kondisi tertentu yang mempengaruhi kebersihan wudhu, sangat penting.
Wudhu sendiri merupakan syarat sahnya ibadah salat dalam Islam. Dengan memahami hal ini, umat Muslim dapat melaksanakan ibadah salat dengan benar dan sesuai dengan ajaran Islam.
BACA JUGA:Keragaman Budaya di Jawa Barat: Jejak Suku dan Masyarakat Adat
Jadi, kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa tidur tidak secara langsung membatalkan wudhu.
Namun, penting bagi setiap individu untuk memahami kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi kebersihan wudhu, seperti posisi tidur.
Dengan pemahaman yang tepat, umat Muslim dapat menjalankan ibadah salat dengan hati yang tenang dan penuh kekhusyukan.*