Hal ini menunjukkan bahwa ponsel lipat tidak lagi menjadi eksklusif untuk kalangan atas, melainkan semakin diakses oleh berbagai lapisan masyarakat.
Dalam perkembangan positif ponsel lipat di Indonesia, Google Consumer Survey 2023 mencatat bahwa hampir sembilan dari 10 responden setuju bahwa ponsel lipat dengan model flip dan buku menawarkan kenyamanan dan manfaat gaya hidup yang lebih baik.
Masyarakat Indonesia semakin melihat ponsel lipat sebagai pilihan yang nyaman, memudahkan panggilan video, dan dianggap sebagai aksesori gaya yang mengikuti tren.
BACA JUGA:Sambut 2024, Nokia Luncurkan Nokia X700 Pro : Spek Gahar, Siap Rebut Kembali Mahkota Raja HP !
BACA JUGA:Tecno Luncurkan Spark 20 Pro Meluncur : Smartphone Sejutaan dengan Spek Gila, Kamera 108 MP !
Keberhasilan berbagai merek yang masuk ke segmen ponsel lipat semakin membuktikan bahwa ini bukan hanya tren, tetapi juga kebutuhan yang semakin diakui oleh konsumen.
Salah satu pemain utama dalam pasar ponsel lipat, Samsung, telah menjalin kemitraan dengan Google untuk meningkatkan pengalaman pengguna di Galaxy Z Fold5 dan Galaxy Z Flip5.
Sejak diperkenalkannya Galaxy Fold pertama pada tahun 2019, pasar ponsel lipat terus berkembang.
Dalam menghadapi pertumbuhan ini, Vivo, bersama dengan produsen lainnya, terus berinovasi dan meluncurkan produk yang lebih terjangkau untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Melalui langkah ini, Vivo tidak hanya menciptakan inovasi di ranah teknologi, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat yang ingin merasakan pengalaman menggunakan ponsel lipat tanpa harus membayar harga flagship.
Dengan demikian, Vivo berkontribusi pada evolusi positif pasar ponsel lipat secara global, membuat teknologi yang semakin canggih dan terjangkau bagi semua kalangan pengguna.
Dengan Vivo S Flip dan Vivo V Flip, diharapkan lebih banyak orang dapat merasakan manfaat teknologi lipat tanpa mengorbankan keuangan pribadi mereka.***