Bentuk bulat dan kemampuan fleksibelnya membuatnya menjadi pilihan menarik.
Sejarah Daihatsu Hijet dimulai dengan model S37, yang awalnya dihadiahkan oleh pemerintah Jepang sebagai bantuan penanggulangan bencana gunung meletus di tahun 1972.
Mobil ini, langka di Indonesia, memiliki spesifikasi sama dengan versi di Jepang, menggunakan mesin Daihatsu ZM 2 silinder 2 tak berpendingin cairan.
ADM resmi menjual Hijet S38 atau Hijet Tuyul pada 1973, menjadi minivan pertama yang dijual di Indonesia.
Meskipun hanya tersedia dalam bentuk pikap, konsumen yang menginginkan bentuk tertutup dapat memesan bodi ke perusahaan karoseri lokal sesuai kebutuhan.
Pada 1978, Daihatsu Indonesia mengakhiri masa keemasan Tuyul, menggantinya dengan Daihatsu Hijet 55.
BACA JUGA:Mobil Listrik Wuling Binguo EV Resmi Mengaspal : Jarak Tempuh 333 Km, Harganya Rp385 Juta !
BACA JUGA:Mobil Listrik Seres E 1 Si Mungil Rakitan Indonesia Punya Fitur Mentereng Siap Mengaspal
Keputusan ini diambil karena Hijet mampu mengangkut barang hingga 350 kilogram, menjadikannya solusi mobilitas yang ideal bagi pebisnis saat itu.
Hijet terus berkembang, digantikan oleh Daihatsu Zebra dengan pintu geser untuk akses penumpang belakang.
Evolusi ini menunjukkan komitmen Daihatsu untuk terus berinovasi dan memenuhi kebutuhan pasar Indonesia. Dengan sejarahnya yang kaya,
BACA JUGA:Mobil Listrik Seres E1 Mulai Diproduksi di Indonesia dengan Harga Jual Rp100 Jutaan
BACA JUGA:Mirip Kijang Innova , XPeng X-9 Mobil Listrik Buatan China Siap Meluncur
Daihatsu tetap menjadi pilihan utama bagi para pecinta mobil di tanah air.***