Sarana dan prasarana yang ada dapat mendukung peran sebagai ibukota provinsi baru.
Faktor Geografis: Sebagai kota transit, Lubuklinggau menjadi simpul lalulintas yang menghubungkan berbagai daerah.
BACA JUGA:Provinsi Sumatera Selatan: Perjalanan Panjang Pemekaran dan Wacana Terbentuknya Sumsel Barat
Keberadaan sebagai perlintasan penting dapat menjadi keunggulan yang signifikan.
Faktor Sosial Politik: Pertimbangan politik, terutama peran tokoh-tokoh dari Lubuklinggau dalam lingkup pemerintah pusat, menjadi faktor penentu.
Kontribusi dan aksesibilitas tokoh-tokoh setempat di berbagai instansi, seperti Kemendagri, Dirjen Otoda, dan Komisi II DPR RI, akan mempengaruhi keberhasilan pemekaran.
Tantangan dan Peluang Kota Lubuklinggau
Meskipun Kota Lubuklinggau memiliki potensi besar, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, terutama dari segi politis.
BACA JUGA:Membahas Opsi Pemekaran Provinsi Sumatera Selatan: Sumselbar atau Palapa Selatan?
BACA JUGA:Bawang Merah, Tomat dan Gula Pasir Penyumbang Inflasi di Sumatera Selatan, Ini Penyebabnya
Saat ini, banyak tokoh politik berasal dari Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam, sehingga posisi Lubuklinggau dalam hal ini mungkin dianggap sebagai titik lemah.
Seiring dengan proses pemekaran yang akan datang, peran serta tokoh-tokoh dari Lubuklinggau akan menjadi krusial.
Dibutuhkan kontribusi dan antusiasme dari berbagai elemen masyarakat di Kota Lubuklinggau untuk bersatu dalam mewujudkan visi menjadikan kota ini sebagai ibukota Provinsi Sumselbar.
Melalui pemenuhan persyaratan, keunggulan infrastruktur, dan dukungan aktif dari masyarakat, Kota Lubuklinggau bisa menjadi pusat perhatian sebagai ibukota Provinsi Sumselbar yang potensial.
BACA JUGA:Palembang Provinsi Sumatera Selatan Kota Sungai yang Menyajikan Kelezatan Kuliner Ikan