"Besok kami akan melakukan klik e-katalog, dan Selasa atau Rabu Feeder akan berjalan normal lagi," ujar Aprizal
Aprizal menjelaskan bahwa keterlambatan pembayaran dalam satu minggu terakhir terjadi karena beberapa tahapan, termasuk penyempurnaan kontrak di tahun 2024.
Kemudian ada penambahan rute, dan koordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Aparat Penegak Hukum (APH) terkait penyempurnaan kontrak tahun 2024.
BACA JUGA:Vespa 2024 Penuh Kejutan Dengan Edisi Spesial nya
BACA JUGA:Skutik Bongsor Sporty 175 Cc Baru Meluncur : Bikin Yamaha Aerox 155 Minder, Harga Luar Biasa !
"Iya, memang ada keterlambatan administrasi untuk pelaksanaan kontrak di 2024 karena kita menggunakan APBD murni kota Palembang sebesar Rp 12,3 M selama satu tahun," jelasnya.
Aprizal menekankan bahwa penggunaan dana sebesar itu mengharuskan pihaknya untuk berhati-hati agar terhindar dari kesalahan.
Pemkot Palembang berkomitmen memberikan pelayanan publik terbaik dari segi transportasi, dengan menetapkan bahwa Feeder LRT dapat digunakan secara gratis oleh masyarakat.
BACA JUGA:11 Manfaat Buah Kolang-kaling Bagi Kesehatan
BACA JUGA:Perjalanan Sejarah Pemekaran Pulau Sumatera: Dari Sumatera Timur hingga Terbentuknya 10 Provinsi
"Iya, kami mereview Feeder 2023 dengan BPKP dan Alhamdulillah bisa terlaksana dengan baik.
Namun, di awal tahun 2024, terdapat keterlambatan sedikit karena kita melakukan evaluasi terkait BOK dan kesepakatan kontrak dengan pihak ketiga pengelola," tambahnya.(*)