Kompak Menyerang: Ganjar dan Anies vs. Prabowo
Umam juga mengamati dinamika serangan dalam debat, terutama dari koalisi Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan terhadap Prabowo Subianto.
BACA JUGA:Ganjar Pranowo-Mahfud MD Berkomitmen Permudah Pasangan Muda Beli Rumah
Menurutnya, serangan yang dilancarkan kedua calon tersebut tidak lepas dari strategi untuk mengejar elektabilitas Prabowo.
"Dalam debat, serangan kepada lawan tentu sangat penting untuk menciptakan poin politik guna mendelegitimasi kredibilitas lawan. Namun di saat yang sama, jika serangan itu disampaikan berlebihan, hal itu bisa berpeluang memunculkan rasa simpati publik terhadap pihak yang mendapatkan hantaman bertubi-tubi," jelas Umam.
Ganjar Pranowo Vs. Prabowo: Pertanyaan Membuat Mati Kutu
Salah satu momen menarik dalam debat ketiga adalah saat Ganjar Pranowo membuat Prabowo Subianto terkesan mati kutu.
Ganjar mempertanyakan mengapa sejumlah data menunjukkan penurunan Indeks Pertahanan Indonesia, sementara meminta Prabowo memberikan solusi konkret atas permasalahan tersebut.
BACA JUGA:Ganjar-Mahfud TPN: Mengangkat Transparansi Pelayanan Publik ke Level Berikutnya Melalui Digitalisasi
BACA JUGA:Ganjar: Kerugian Negara Rp230 Triliun Akibat Korupsi, Bisa Bangun 27 Ribu Puskesmas
"Pak Prabowo, saya mau bertanya kepada Bapak, termasuk kemudian capaian MEF (Minimum Essential Force) kita hanya 65,49 persen dari target 79 persen. Mengapa terjadi penurunan dan apa solusinya?" tanya Ganjar dengan tajam.
Umam mencatat bahwa jawaban Prabowo terkesan kurang memadai dan tidak menjawab seluruh pernyataan Ganjar.
Ganjar pun menantang Prabowo untuk membantah dengan bukti konkret, menciptakan ketegangan yang meningkat selama debat.
Analisis dan Implikasi
Sebagai penutup, analisis tajam Ahmad Khoirul Umam memberikan gambaran mendalam tentang dinamika debat ketiga Pilpres 2024.