Sementara versi PHEV memiliki gril berbentuk sayap melebar yang dipadukan dengan lampu Daytime Running Light (DRL) yang memanjang.
Bagian interior mobil ini juga tidak kalah menarik.
Tersedia dua pilihan warna, hitam dan beige, memberikan kemewahan dan kehangatan di dalam kabin.
BACA JUGA:Penantang Wuling Binguo dan Neta V Meluncur : Siap Guncang Pasar Otomotif Indonesia !
BACA JUGA:Akhirnya Mobil Paling Laris di Dunia Resmi Masuk Indonesia : Wajar Wuling Ketar Ketir !
Dasbor dilengkapi dengan layar Multi Information Display (MID) 8,8 inci dan head unit berukuran 15,6 inci dengan desain floating yang sepenuhnya digital, menciptakan tampilan futuristik dan user-friendly.
Wuling Starlight versi BEV ditenagai oleh motor 75 kW dari ESC10 dan Qianyi Tech, dengan baterai lithium-iron phosphate.
Mesin ini memungkinkan mobil mencapai kecepatan maksimum 150 km/jam.
Meskipun jarak tempuhnya belum diungkapkan, performa yang dihadirkan membuatnya menjadi pesaing yang layak di pasar mobil listrik.
Sementara itu, versi PHEV menggunakan motor 100 kW dari Inboer Electric Co, Ltd. Dengan mode baterai saja, Wuling Starlight PHEV mampu menempuh jarak antara 70 hingga 150 km, tergantung pada varian yang dipilih.
Mobil ini memiliki berat kotor sekitar 1.600 kg, dengan baterai lithium iron phosphate (LFP) yang dipasok dari REPT dan Heating Power.
Kapasitas baterai akan diungkap pada 6 Desember 2023.
Meski belum ada informasi rinci, penggunaan teknologi LFP menjanjikan keandalan dan daya tahan baterai yang baik.
Wuling Starlight menyajikan fitur-fitur modern, seperti layar pusat berukuran 15,6 inci dan panel instrumen 8,8 inci di depan pengemudi.
Kabin yang luas dan nyaman, serta ruang bagasi sebesar 540L, membuatnya menjadi pilihan yang ideal untuk mobilitas sehari-hari.
Tambahan ruang 33L di bawah karpet jok memberikan kepraktisan ekstra untuk pengguna.