Harmoni dalam Keberagaman
Kalimantan Selatan, dengan mayoritas Suku Banjar yang menetap di berbagai wilayah dengan karakteristik uniknya, bersama suku-suku minoritas lainnya, membentuk mozaik budaya yang memukau.
BACA JUGA:Bukit Matang Kaladan: Menjelajahi Surga Tersembunyi di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan
BACA JUGA:Dinamika Ekonomi Kalimantan Selatan: Pertanian, Industri, Pertambangan, dan Keuangan
Keberagaman bahasa menjadi salah satu pilar utama yang menjadikan provinsi ini sebagai lanskap yang kaya akan warisan budaya dan nilai-nilai tradisional.
Dengan kekayaan etnis dan bahasa yang melimpah, Kalimantan Selatan bukan hanya destinasi wisata alam yang mempesona, tetapi juga destinasi keberagaman budaya yang memikat hati.
Sebuah tempat di mana harmoni antara berbagai suku dan bahasa menciptakan keindahan yang tak terlukiskan.
Pembentukan Dua Kabupaten Baru di Kalimantan Selatan: Menciptakan Keseimbangan Pembangunan.
Pemekaran wilayah di Kalimantan Selatan semakin mendekati kenyataan dengan munculnya dua calon Daerah Otonomi Baru (DOB).
Proses pemekaran ini melibatkan Kota Baru dan Banjar, yang akan memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan dan pemerataan di provinsi ini.
1. Tanah Kambatang Lima: Kelahiran Baru dari Kotabaru
Pertama-tama, Tanah Kambatang Lima menjadi sorotan utama, merupakan pemekaran dari Kabupaten Kotabaru.
Luas wilayah Tanah Kambatang Lima mencapai 1.863,43 hektar, meliputi 12 dari 22 kecamatan di Kabupaten Kotabaru.
Beberapa kecamatan yang termasuk di dalamnya adalah Kelumpang Selatan, Kelumpang Hilir, Kelumpang Hulu, Kelumpang Utara, Kelumpang Barat, Kelumpang Tengah, Pamukan Selatan, Pamukan Utara, Pamukan Barat, Hampang, dan Sampanahan.
Proses pemekaran ini telah melibatkan persetujuan dari Bupati dan DPRD Kotabaru, yang telah menandatangani surat keputusan (SK) pemekaran.
Langkah ini menunjukkan dukungan penuh dari pemerintah daerah setempat terhadap pembentukan Tanah Kambatang Lima.