NASIONAL, PALPOS.ID-Sebuah babak baru dalam sejarah pertahanan militer telah terbentuk dengan keberhasilan misi pertama Kendaraan Tempur Marine Assault Vehicle ZAHA (MAV ZAHA).
Operasi amfibi yang dilaksanakan dengan sukses, di mana MAV ZAHA diluncurkan dari kapal perang dan mendarat di pesisir pantai pada 20 Januari 2024, menjadi bukti nyata akan keunggulan teknologi militer terbaru.
Partisipasi MAV ZAHA dalam latihan Sea Wolf-1 2024 yang diadakan oleh militer Turki di tiga lokasi berbeda—Laut Hitam,
BACA JUGA:RMAF Memperkuat Kemampuan Operasional dengan Helikopter Baru
BACA JUGA:Indonesia dan Strategi Membeli Alutsista: Kemitraan yang Menggiurkan
Laut Aegea, dan Mediterania Timur—telah mengundang perhatian global.
Sebagai hasil karya inovatif anak bangsa Turki, MAV ZAHA telah menarik sorotan dunia dengan performa dan kemampuannya yang luar biasa.
Langkah strategis dalam menjalin kerjasama global terwujud dengan penandatanganan kesepakatan antara PT Pindad dan FNSS untuk memproduksi bersama MAV ZAHA.
BACA JUGA:Brunei Darussalam Memilih Pesawat C295MW untuk gantikan Airbus CN235-110M yang Beroperasi Sejak 1997
BACA JUGA:Membongkar Misteri Senapan SPR-1: Inovasi Tersembunyi dari Tanah Air
Kolaborasi ini tidak hanya menguntungkan kedua belah pihak secara ekonomi, tetapi juga memperkuat kerjasama dalam bidang pertahanan internasional.
Kesuksesan MAV ZAHA dalam operasi amfibi pertamanya memberikan pesan yang sangat penting bagi Indonesia tentang kebutuhan akan pengadaan ranpur amfibi yang canggih.
Dengan performa yang impresif dalam latihan Sea Wolf-1 2024, Turki telah memberikan sinyal kuat kepada Indonesia akan pentingnya memiliki kendaraan tempur seperti MAV ZAHA untuk memperkuat pertahanan negara.
BACA JUGA:Menhanan Resmi Serahkan Pesawat C-130J-30 Super Hercules untuk Indonesia
BACA JUGA:Challenger 3: Transformasi Digital dan Mobilitas Canggih dalam Dunia Tank Tempur