Saat fajar mulai menyingsing, pasukan RPKAD dari Kompi Benhur Grup 2 melancarkan serangan mendadak.
Hujan lebat menyamarkan langkah kaki mereka, dan rentetan peluru dan ledakan roket memecahkan kesunyian pagi.
Pasukan Inggris yang sebagian besar tengah istirahat tersentak dan terkejut dengan kecepatan dan ketangguhan serangan RPKAD.
BACA JUGA:Kapal Destroyer Dena Iran : Momok Baru di Lautan, Ancaman Serius Bagi Negara-negara Kontra
BACA JUGA:Melintasi Garis Waktu: Perjalanan Panjang F-16 Falcon dalam Membangun Kedaulatan Udara Indonesia
Melalui sisi dinding pos yang sudah berlubang, pasukan RPKAD menyerbu masuk dengan cepat dan tanpa ampun. Pertempuran jarak dekat yang penuh adrenalin terjadi di setiap sudut ruangan.
Meskipun pasukan Inggris mencoba memberikan perlawanan, namun gerakan cepat dan presisi pasukan RPKAD membuat mereka tak berdaya.
Pos Mapu yang kuat dan dianggap tak terkalahkan seketika terguncang oleh serangan kilat pasukan RPKAD.
BACA JUGA:Mengungkap Keajaiban SPR 2 PT Pindad: Senjata Anti Material Unggulan Indonesia
BACA JUGA:Tragedi di Langit Korea Selatan: Kisah Jatuhnya F-16 dalam Perayaan Ulang Tahunnya yang Ke-50
Mayor Jon Fleming, komandan Kompi B dari Inggris, tidak bisa menyembunyikan kekagetannya melihat kejadian tersebut.
Dia menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana serangan RPKAD menghancurkan pertahanan pos Mapu, membunuh dan melukai banyak prajurit Inggris.
Sementara itu, Serma Jhon Williams, mantan serdadu Inggris yang menjadi saksi sejarah peristiwa tersebut, memberikan gambaran tentang ketegangan dan kegeraman pertempuran.
BACA JUGA:Legenda Langit: Pesawat-Pesawat Tempur Klasik yang Tetap Bertahan
BACA JUGA:Indonesia Lebih Memilih meng Up Gread F-16 Ketimbang Membeli Mirage 2000-5
Dia menggambarkan bagaimana pasukan RPKAD berhasil masuk ke pos tanpa terdeteksi dan menyebabkan kekacauan di dalamnya.