a. Menetralkan Kelebihan Asam:
Kapur pertanian berfungsi sebagai agen penetralkan asam yang efektif. Dengan menambahkan kapur pertanian ke tanah, kelebihan asam diimbangi, dan pH tanah ditingkatkan. Proses ini memungkinkan tanaman untuk lebih efisien menyerap nutrisi dari tanah.
b. Meningkatkan Keseimbangan Nutrisi:
Keseimbangan nutrisi tanah sangat penting untuk pertumbuhan tanaman yang optimal. Kapur pertanian, dengan kandungan kalsium dan magnesiumnya, membantu menciptakan lingkungan tanah yang mendukung ketersediaan nutrisi yang baik bagi tanaman.
c. Peningkatan Struktur Tanah:
Kalsium dalam kapur pertanian membantu meningkatkan struktur tanah. Tanah yang baik terstruktur memungkinkan pergerakan air dan udara yang lebih baik, memfasilitasi pertumbuhan akar tanaman dan aktivitas mikroorganisme.
BACA JUGA:Membangun Kota Hijau Berkelanjutan : Jenis Pertanian Perkotaan yang Mengubah Lingkungan
BACA JUGA:Mengatasi Tantangan Iklim: Irigasi sebagai Pilar Utama Pertanian Berkelanjutan di Era Modern
d. Pemulihan Kesuburan Tanah:
Kapur pertanian juga dapat berkontribusi pada pemulihan kesuburan tanah. Tanah yang terlalu asam dapat kehilangan kesuburannya seiring waktu, dan kapur pertanian membantu memperbaiki kondisi ini, mengembalikan produktivitas tanah.
4. Cara Menggunakan Kapur Pertanian dengan Bijak
a. Uji Tanah:
Sebelum mengaplikasikan kapur pertanian, lakukan uji tanah untuk menentukan tingkat keasaman dan kebutuhan nutrisi tanah.
b. Pemilihan Jenis Kapur:
Pilih jenis kapur pertanian berdasarkan hasil uji tanah. Kapur dolomit cocok jika tanah membutuhkan peningkatan kalsium dan magnesium.
BACA JUGA:Budidaya Bawang: Melangkah Menuju Pertanian yang Berdaya Tahan dan Modern