Sejuta Warna Cinta: Eksplorasi Hari Kasih Sayang di Seluruh Dunia

Selasa 13-02-2024,15:35 WIB
Reporter : Rhyca
Editor : Romi

PALEMBANG, PALPOS.ID - Setiap tanggal 14 Februari, orang-orang di seluruh dunia merayakan Hari Kasih Sayang atau Valentine's Day dengan cara yang berbeda.

Meskipun asal-usulnya tidak pasti perayaan ini telah menjadi simbol cinta dan kasih sayang antara pasangan, keluarga dan teman-teman.

BACA JUGA:Barongsai: Memancarkan Makna Simbolis dalam Budaya Tionghoa

BACA JUGA:Tarian Naga: Mempersembahkan Kekuatan Spiritual dalam Budaya Tionghoa

Sejarah Hari Kasih Sayang memiliki banyak asal-usul yang berbeda.

Namun, salah satu teori yang paling populer adalah kaitannya dengan Santo Valentinus seorang santo Kristen yang dihormati pada tanggal 14 Februari.

BACA JUGA:Melambangkan Kekuatan dan Keberuntungan: Makna Mendalam di Balik Tarian Naga dalam Perayaan Imlek

BACA JUGA:Menilik Perbedaan Gaya Kostum Barongsai dan Maknanya dalam Budaya Tionghoa

Menurut legenda, Santo Valentinus memperjuangkan asmara dan pernikahan pada masa lalu bahkan saat itu pemerintah melarang pernikahan bagi para prajurit muda.

Konon, ia membantu para pasangan yang jatuh cinta untuk menikah secara rahasia hingga akhirnya ia dihukum mati.

BACA JUGA:Mengapa Barongsai Identik dengan Perayaan Imlek?

BACA JUGA:Barongsai: Tarian Mistis yang Membawa Keberuntungan dan Kebahagiaan dalam Budaya Tionghoa

Legenda ini menjadi cerita yang populer dan dipercayai sebagai asal-usul Hari Kasih Sayang.

Di berbagai negara, Hari Kasih Sayang dirayakan dengan berbagai cara.

Di Amerika Serikat, orang-orang memberikan hadiah seperti cokelat, bunga dan kartu ucapan kepada orang-orang yang mereka cintai.

BACA JUGA:Perbedaan Makna Antara Jeruk Mandarin dan Jeruk Tangerine dalam Budaya Tionghoa

BACA JUGA:Pencarian Jeruk-jeruk Khusus dalam Menyambut Musim Imlek sebagai Simbol Kemakmuran dan Keberuntungan

Kategori :