Majelis Ta’lim Fardhu Ain (Matfa): Desa Unik dengan Kehidupan Gotong Royong dan Manajemen Kebersamaan

Rabu 14-02-2024,18:52 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yan

Keberagaman dan Keseragaman

Matfa bukan hanya unik dalam hal kehidupan gotong royong, tapi juga dalam hal makanan. 

Para ibu di desa ini memiliki tugas khusus memasak untuk seluruh warga, yang kemudian dibagikan melalui dapur umum. 

BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Sumatera Utara: Kabupaten Asahan dan Wacana Provinsi Sumatera Timur

BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Sumatera Utara: Kabupaten Labuhan Batu Jadi Calon Provinsi Sumatera Timur

Dengan adanya tiga shift memasak, pagi, siang, dan sore, makanan yang telah matang dibawa pulang oleh perwakilan keluarga.

Sayur dan lauk pauk yang diolah berasal dari hasil pertanian yang dikelola oleh masyarakat Matfa. 

Sistem manajemen kebersamaan di desa ini didasarkan pada kesepakatan warga, yang diperkuat oleh nilai-nilai agama.

Mayoritas penduduk Matfa beragama Islam, yang mengutamakan kebersamaan, persatuan, dan saling bertanggung jawab.

BACA JUGA:Provinsi Sumatera Timur Siap Pecah: Profil dan Sejarah Kabupaten Asahan di Sumatera Utara

BACA JUGA:Kota Tanjung Balai Berpotensi Menjadi Ibukota Provinsi Sumatera Timur Pemekaran Sumatera Utara

Infrastruktur dan Fasilitas

Desa ini memiliki pintu utama yang berdekatan dengan masjid, dan di depan masjid terdapat Baitul Mal sebagai tempat menyimpan pendapatan warga setempat. 

Warga Matfa tinggal di barak dengan ukuran yang seragam, menciptakan rasa persamaan di antara mereka.

Lahan seluas 20 hektare dimanfaatkan untuk pertanian, kolam ikan, peternakan ayam, dan usaha lainnya. 

Selain itu, Matfa juga menyediakan sekolah dan layanan kesehatan gratis untuk seluruh penduduk desa, menunjukkan komitmen mereka terhadap pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.

Kategori :