Pada kesempatan yang sama, Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, menegaskan komitmen TNI AU dalam mengikuti perkembangan teknologi terbaru di bidang militer, khususnya dalam hal penggunaan drone.
Dengan adanya pesawat nirawak sejak tahun 2015, TNI AU telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara.
Menyikapi masa depan, Marsekal TNI Fadjar menyatakan bahwa TNI AU akan terus dilengkapi dengan pesawat nirawak yang lebih modern, termasuk Unmanned Combat Aerial Vehicles (UCAV).
BACA JUGA:Collins Elbit Vision Systems Memperkenalkan Sistem Tampilan Terpasang di Helm F-35 Gen III ke-3.000
BACA JUGA:Pasukan Khusus Jerman Siap dengan Senjata HK 437
Hal ini sejalan dengan visi Presiden RI Joko Widodo untuk memperkuat pertahanan nasional dan menghadapi tantangan keamanan di era globalisasi ini.
Dengan langkah strategis ini, Indonesia tidak hanya menunjukkan komitmennya dalam memperkuat pertahanan udara, tetapi juga membuka peluang baru dalam industri pertahanan dan teknologi.
Kedua skuadron baru di Tarakan dan Malang akan menjadi pusat inovasi dan keunggulan militer, menjadikan Indonesia sebagai kekuatan yang lebih handal dan mandiri di panggung internasional.***