3. Jumlah Penduduk dan Kepadatan:
Dengan jumlah penduduk mencapai 1.52 juta jiwa, Provinsi Sumatera Tenggara akan memiliki kepadatan penduduk sebesar 76 jiwa per kilometer persegi.
Perbandingan ini menunjukkan bahwa kepadatan penduduknya lebih rendah dibandingkan dengan kepadatan penduduk Sumatera Utara sebelum pemekaran, menciptakan peluang pembangunan berkelanjutan.
4. Calon Ibukota dan Kabupaten:
Penggabungan Kota Padang Sidempuan sebagai ibukota potensial Provinsi Sumatera Tenggara, bersama dengan empat kabupaten, yaitu Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Padang Lawas Utara, dan Padang Lawas, memberikan dimensi administratif yang kuat untuk mendukung pembentukan provinsi baru.
BACA JUGA:Ini Alasan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Melakukan Pemekaran Wilayah Menuju Kepulauan Nias
BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Sumatera Utara: Muncul 5 Provinsi Baru Termasuk Sumatera Timur (Sumtim)
Pemilihan calon ibukota menjadi bagian krusial dalam proses ini.
5. Dukungan Pihak Terkait:
Ketua Panitia Pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara, Harry Lontung Siregar, telah melakukan koordinasi dengan Komisi II DPR RI dan telah melengkapi semua persyaratan yang diperlukan.
Meskipun moratorium masih berlaku, harapannya tinggi bahwa provinsi baru ini dapat segera terwujud, mengingat upaya keras yang telah dilakukan oleh pihak terkait.
6. Suara dari Tokoh Masyarakat:
Tokoh masyarakat Tapanuli Bagian Selatan, Rusdi Lubis, memberikan dukungan kuat, menganggap Provinsi Sumatera Tenggara sangat layak untuk dimekarkan.
BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Sumatera Utara: Membahas Aspirasi dan Dampak Pembentukan Provinsi Kepulauan Nias
Alasan utamanya termasuk luasnya wilayah Sumatera Utara dan potensi sumber daya alam yang melimpah.