WISATA,PALPOS.ID - Makam Kawah Tekurep, sebuah situs bersejarah yang tersembunyi di antara pesona alam, telah menjadi pusat perhatian para wisatawan dan peneliti sejarah.
Dibangun pada tahun 1728, makam ini tidak hanya menggambarkan kebesaran arsitektur masa lalu, tetapi juga mengungkapkan kisah-kisah yang menarik dari zaman dahulu.
Terletak di Palembang, Indonesia, makam ini menjadi bagian integral dari warisan budaya yang kaya dan beragam.
Makam Kawah Tekurep dikenal karena bahan-bahan unik yang digunakan dalam konstruksinya.
Dibangun dengan menggunakan campuran kapur pasir, putih telur, dan batu, struktur ini menunjukkan keahlian teknis yang luar biasa dari zaman itu.
BACA JUGA:Tembus 7 Juta Penonton, Jadwal Pemain Film Agak Laen Jadi Manusia Silver dan Emas Dirahasiakan
BACA JUGA: Inovasi Infrastruktur Gas Bumi: Langkah Strategis PGN Menuju Masa Depan Energi Berkelanjutan
Tak hanya sebagai tempat peristirahatan terakhir, makam ini juga menjadi saksi bisu dari periode keemasan sejarah Palembang.
Salah satu elemen yang membuat Makam Kawah Tekurep semakin menarik adalah hubungannya dengan Masjid Agung Palembang.
Dibangun secara bersamaan, kedua struktur ini menciptakan pusat keagamaan yang penting bagi masyarakat setempat pada masa itu.
Kehadiran makam ini juga mengukuhkan status Palembang sebagai pusat kebudayaan dan spiritual di wilayah tersebut.
Tidak hanya sebagai makam biasa, Makam Kawah Tekurep memiliki makam Sultan Mahmud Badaruddin dan empat istrinya.
BACA JUGA:Wisata Religi yang Memikat: Keindahan Makam Sabokingking di Tengah Kota Palembang
BACA JUGA:Perjalanan Spiritual di Tanah Palembang: Mengungkap Makna di Balik Pemakaman Kambang Koci
Kisah hidup Sultan Mahmud Badaruddin dan permaisurinya menghadirkan sisi romantisme dan kekuasaan dari masa lampau.