BACA JUGA:Indonesia Memulai Negosiasi Kontrak untuk Dua Kapal Selam Scorpene Evolved
Dengan kapasitas penuh 30 peluru dengan kaliber 5,56 mm, SS1-M2 memberikan keunggulan dalam hal jumlah tembakan yang dapat dilakukan tanpa perlu sering kali melakukan pengisian ulang.
Hal ini sangat penting dalam situasi tempur yang membutuhkan kesiapan dan ketahanan tinggi dalam memberikan tembakan yang efektif.
SS1-M2 juga dilengkapi dengan alat bidik besi tipe O yang telah terbukti akurat dan handal.
Dengan jarak tembak efektif mencapai 300 meter, senapan ini mampu menyasar target dengan presisi bahkan dalam situasi yang penuh tekanan dan ketegangan.
BACA JUGA:TNI AU Akan Tambah Dua Skuadron Drone di Tarakan dan Malang
BACA JUGA:Rusia Pamerkan Hasil Tangkapan Mereka IFV Bradley AS di Ukraina
Kecepatan tembak SS1-M2 juga patut diacungi jempol, mencapai 720-760 rpm dalam mode cyclic, 120-200 rpm dalam mode effective automatic fire, dan 60 rpm dalam mode effective single shot.
Ini menunjukkan kemampuan senjata ini untuk memberikan tembakan yang cepat dan efektif dalam berbagai situasi tempur.
Yang membuat SS1-M2 semakin istimewa adalah kemampuannya untuk beroperasi dalam berbagai kondisi lingkungan, termasuk lumpur dan pasir.
BACA JUGA:Indonesia Minta Penundaan Program Pesawat AEW&C untuk Mendanai Frigat FREMM
BACA JUGA:Medium Tank Harimau Buatan Pindad Dilengkapi Teknologi Terkini
Dengan sistem kerja yang sederhana namun efektif, menggunakan tenaga gas dalam pengoperasiannya, SS1-M2 memastikan kehandalan dan kestabilan dalam setiap misi.
Tidak mengherankan jika SS1-M2 tetap menjadi pilihan utama bagi Korps Marinir TNI AL hingga saat ini.
Sebagai ujung tombak Korps Marinir, SS1-M2 tidak hanya menjadi simbol kekuatan, tetapi juga representasi dari kemampuan khusus yang dimilikinya untuk beroperasi di wilayah laut dan perairan.
BACA JUGA:Walaupun Tangguh Di Udara Jet Tempur Sukhoi Su 27 dan Su 30 Indonesia Perlu di Upgread Lagi