c. Manisan Kolang-Kaling: Kolang-kaling yang direbus dengan gula membentuk manisan yang lezat dan seringkali dijadikan hidangan pencuci mulut.
BACA JUGA:Kurma Maddina: Pilihan Berkah untuk Berbuka Puasa
4. Tradisi dan Budaya
Penggunaan kolang-kaling dalam makanan dan minuman tidak hanya terkait dengan cita rasa, tetapi juga memiliki nilai-nilai tradisional dan budaya.
Selama bulan Ramadan, kolang-kaling sering disajikan sebagai hidangan istimewa, menambah kelezatan hidangan yang disantap saat berbuka puasa.
5. Keberlanjutan dan Pemeliharaan Tradisi
Meskipun kolang-kaling telah menjadi bagian integral dari tradisi kuliner di beberapa masyarakat, penting untuk mempertahankan praktik budidaya yang berkelanjutan.
Pembudidayaan dan pengolahan kolang-kaling yang berkelanjutan dapat mendukung keberlanjutan sumber daya alam dan warisan budaya.
BACA JUGA:Ide Makanan yang Lezat dan Bergizi untuk Berbuka Puasa: Menu Memuaskan Selera Setelah Puasa
Dengan menjaga tradisi penggunaan kolang-kaling dalam makanan dan minuman, kita tidak hanya dapat menikmati cita rasa lezatnya, tetapi juga merawat kearifan lokal yang telah diturunkan dari generasi ke generasi.***