Menurut keterangan yang diungkapkan oleh Sijabat, persoalan tersebut bermula dari konflik emosional antara nenek berinisial S (90) yang terlihat dalam video dengan E (61), yang merupakan menantunya.
Diketahui bahwa nenek tersebut sudah empat tahun tinggal bersama mereka, namun kondisinya yang lumpuh dan tak bisa berkomunikasi menyebabkan adanya tantangan tersendiri dalam hubungan keluarga tersebut.
BACA JUGA:Gencar Lakukan Pengawasan, Angka Penderita Stunting di Kota Prabumulih Turun 0,47 Persen
BACA JUGA:Gelar Kegiatan Jumat Bersedekah, Kapolres Prabumulih Door to Door Bantu Warga Tidak Mampu
"S hanya bisa mendengar, segala kebutuhan selalu disiapkan oleh anaknya. Namun, terkadang ia suka berteriak," jelas Sijabat.
Insiden yang terjadi kemudian diyakini bermula saat menantu sedang membersihkan area sekitar tempat tidur nenek tersebut.
Konflik terjadi ketika nenek mencoba menghalangi sapu yang digunakan oleh menantunya, yang kemudian memicu reaksi emosional dari pihak menantu.
Meskipun insiden ini menimbulkan kehebohan di media sosial, Sijabat menjelaskan bahwa persoalan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan.
BACA JUGA:Beredar SK Kepengurusan KONI yang Baru, Pengurus KONI Prabumulih Ancam Lakukan Mosi Tidak Percaya
BACA JUGA:Komitmen Kendalikan Laju Inflasi, Pemkot Prabumulih Kontrol Harga Bahan Pokok Melalui OPM dan GPM
"Sudah terjadi perdamaian dan sudah diingatkan agar tidak terulang kembali," tutupnya. (*)