Menurutnya, berbagai percobaan dalam kurikulum telah mengakibatkan penurunan kualitas pendidikan, bukan peningkatan yang diharapkan.
"Bobrok, ini sudah Pramuka pula yang dihapus. Padahal, Pramuka dapat membentuk disiplin dan jiwa kepemimpinan pada anak secara tidak langsung," ujarnya.
BACA JUGA:Kekhilafan Anggapan: Kerugian Perseroan BUMN Bukan Merugikan Negara
BACA JUGA:BSB Syariah Gelar Pasar Beduk, Berkolaborasi dengan Kecamatan Sako
Sedangkan Nurul, seorang ibu yang memiliki anak mulai dari tingkat dasar hingga menengah, menyoroti ketidakstabilan dalam penerapan kurikulum.
Menurutnya, stabilitas kurikulum yang konsisten adalah kunci untuk membangun sistem pendidikan yang baik.
"Anak-anak sekolah seakan-akan menjadi kelinci percobaan bagi kebijakan ini. Yang perlu diperbaiki dan diperkuat justru dihapus satu persatu," tambahnya.
Oleh karena itu Nurul berharap agar kebijakan tersebut dapat dikaji dan dievaluasi secara mendalam demi kepentingan pendidikan yang lebih baik di masa mendatang. ***