PRABUMULIH, PALPOS.ID - Setiap tahun, suasana pasca lebaran di Kota Prabumulih selalu diwarnai dengan satu fenomena tumpukan sampah yang menggunung di beberapa titik strategis.
Tahun ini fenomena tersebut kembali terjadi, sejumlah titik seperti kawasan belakang Taman kota Prabujaya, Jalan Lingkar, Pasar Prabumulih, dan juga Jalan Nigata, serta dekat SMK PGRI.
Hal ini memancing perhatian serius dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Prabumulih, Sutarno SE MIKom.
Menurutnya, masalah ini telah menjadi bagian dari agenda tahunan yang harus dihadapi dengan tanggung jawab.
BACA JUGA:Pantau Perkembangan Budidaya Nanas, Distan dan PPL Kunjungi Agrowisata Nanas
BACA JUGA:Penerima Dana Insentif Gundah Gulana, Pj Wako Prabumulih: Hoaks Sudah Dianggarkan 12 Bulan
"Fenomena ini bukanlah hal baru bagi kita. Setiap kali lebaran tiba, volume sampah selalu meningkat secara signifikan,
Dan ini tentu saja menjadi beban berat bagi petugas kebersihan Dinas Perumahan dan Permukiman," ungkap Sutarno ketika diwawancarai di kantor DPRD Kota Prabumulih, belum lama ini.
Dia menambahkan bahwa tumpukan sampah pasca lebaran tidak hanya menjadi masalah kesehatan publik, tetapi juga menciptakan tantangan logistik yang serius bagi pemerintah daerah.
Salah satu penyebab utama dari tumpukan sampah ini, menurut Sutarno, adalah kerusakan akses jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kelurahan Sungai Medang, Kecamatan Cambai Kota Prabumulih.
BACA JUGA:Lama Terbengkalai, 2 Mobil Dinas Pemkot Prabumulih Dirusak ABG
BACA JUGA:Sidak Instansi Pelayanan Publik, Pj Wako Prabumulih: Pelayanan Sudah Berjalan Seperti Biasa
"Mobil pengangkut sampah tidak dapat masuk ke TPA karena kondisi jalan yang rusak parah," jelasnya.
Kondisi ini menggambarkan betapa kompleksnya tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam menangani persoalan sampah.
Tidak hanya masalah pengangkutan dan penanganan sampah itu sendiri, tapi juga infrastruktur pendukung yang menjadi kendala utama.