UEA Pilih J-20 China sebagai Alternatif dalam Pembelian Jet Tempur Siluman F-35 Amerika Serikat

Jumat 10-05-2024,07:51 WIB
Reporter : Koer
Editor : Erika

NASIONAL, PALPOS.ID-Uni Emirat Arab (UEA) mungkin berada di ambang pergeseran signifikan dalam strategi akuisisi pertahanannya, yang dipicu oleh kebuntuan berkelanjutan dalam negosiasi pembelian jet tempur siluman F-35 dari Amerika Serikat.

Di tengah kekhawatiran mengenai spionase dan isu keamanan regional, UEA tampaknya sedang mempertimbangkan pesawat tempur siluman Chengdu J-20 China sebagai alternatif yang layak.

Pertimbangan ini bukan tanpa dasar. Pada 23 April 2024, seorang pejabat tinggi militer UEA berkunjung ke Beijing, menandai langkah serius dalam menjajaki potensi pembelian J-20, yang juga dikenal sebagai "Mighty Dragon".

BACA JUGA:Revolusi Pertahanan Malaysia dalam Kendaraan Lapis Baja

BACA JUGA:Korea Selatan Pertimbangkan Proposal dari Indonesia Tentang Pengurangan Biaya Proyek KF-21 Boramae

Pesawat ini, yang dioperasikan oleh Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat sejak 2017, merupakan jawaban China terhadap kebutuhan akan pesawat tempur siluman generasi kelima yang mampu melakukan superioritas udara dan serangan jarak jauh.

Keputusan UEA untuk melirik J-20 muncul dalam konteks yang lebih luas dari hubungan geopolitik dan militer yang rumit.

Setelah persetujuan awal dari administrasi Trump pada November 2020 untuk menjual hingga 50 F-35 ke UEA—sebuah kesepakatan senilai $23 miliar yang bertujuan untuk memperkuat posisi militer UEA di kawasan—pemerintahan Biden memilih untuk membekukan kesepakatan tersebut pada tahun 2021.

BACA JUGA:Jet Tempur F-15QA Ababil dan Revolusi Kekuatan Udara Qatar

BACA JUGA:Indonesia Minta Pemotongan Drastis Dalam Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21

Penangguhan itu sebagian besar dipicu oleh kekhawatiran akan potensi risiko keamanan terkait dengan keterlibatan UEA dalam teknologi 5G dari Huawei, sebuah perusahaan China.

Tidak hanya mengevaluasi J-20, UEA juga telah menguatkan hubungan militer dengan China melalui akuisisi lain, seperti jet latih Hongdu L-15A Falcon.

Laporan intelijen AS pada tahun 2021 yang mengungkapkan adanya instalasi militer China di pelabuhan UEA semakin menegaskan kedalaman hubungan militer kedua negara.

BACA JUGA:Swedia Membangun Cakrawala Baru dengan Pesawat Tempur Generasi Mendatang

BACA JUGA:Angkatan Udara Amerika Sukses Uji Terbang X-62 Vista Menggunakan Kecerdasan Pilot AI

Kategori :