Dalam operasi militer, pesawat ini dapat digunakan untuk pengangkutan pasukan, evakuasi medis, dan dukungan logistik.
Kapasitas dan fleksibilitasnya memungkinkan TNI AU untuk merespons berbagai situasi dengan cepat dan efektif.
BACA JUGA:KSAL Ungkap Rencana Pembelian Kapal Selam Interim Sebelum Kedatangan Scorpene
BACA JUGA:Tank Challenger 3 Baru Angkatan Darat Inggris jalani Uji Coba Tembakan Langsung Pertama
Sejarah Panjang C-130 Hercules di Indonesia
TNI AU memiliki sejarah panjang dengan keluarga C-130 Hercules. Sejak pertama kali digunakan pada tahun 1960-an, pesawat ini telah menjadi tulang punggung armada angkut militer Indonesia.
Saat ini, selain lima unit C-130J-30, TNI AU juga mengoperasikan 4 unit C-130B dan 27 unit C-130H yang tersebar di berbagai skadron.
BACA JUGA:Bocoran Rendering KC-Z: Pesawat Tanker Siluman Masa Depan dari Lockheed Martin Terungkap
BACA JUGA:KSAL Optimistis TKDN Kapal Selam Scorpene Evolved Lebih dari 50 Persen
Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, Marsma TNI Bayu Hendra, menjelaskan bahwa keberadaan varian-varian Hercules ini telah terbukti vital dalam berbagai operasi.
"Dari masa ke masa, Hercules telah berperan penting dalam menjaga kedaulatan dan mendukung misi-misi kemanusiaan," katanya.
Masa Depan TNI AU dengan C-130J-30 Super Hercules
BACA JUGA:Babcock Tandai Milestone Penting: Mesin Utama Terpasang di HMS Active!
BACA JUGA:Kerjasama Strategis di DSA 2024 Antara Korea Selatan dan Malaysia
Dengan adanya tambahan lima unit C-130J-30 Super Hercules, TNI AU kini memiliki armada yang lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.
Pesawat-pesawat ini tidak hanya memperkuat kemampuan angkut dan mobilitas TNI AU, tetapi juga meningkatkan kapasitas dalam merespons bencana alam dan situasi darurat lainnya.