Pendidikan dan Kesehatan
Selain infrastruktur, bidang pendidikan dan kesehatan juga menjadi prioritas.
Peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan adanya provinsi baru, diharapkan alokasi anggaran untuk pendidikan dan kesehatan dapat lebih besar dan lebih merata.
Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program dan inisiatif lokal juga menjadi fokus utama.
Program-program pemberdayaan ekonomi, seperti pelatihan keterampilan dan pengembangan usaha kecil dan menengah, diharapkan dapat meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan juga akan menjadi kunci keberhasilan pemekaran ini.
Jadi, pembentukan Provinsi Maluku Tenggara Raya bukan hanya tentang pembagian wilayah administratif, tetapi juga tentang menciptakan peluang dan harapan baru bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, terutama migas di Saumlaki, serta dukungan yang kuat dari berbagai pihak, pemekaran ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.
Tantangan yang ada harus dihadapi dengan kerja sama dan komitmen dari semua pihak agar Provinsi Maluku Tenggara Raya dapat segera terwujud dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh masyarakat.
Pemekaran Wilayah Provinsi Maluku: Menuju Otonomi Baru Maluku Tenggara Raya dan 13 Kabupaten Baru.
Latar Belakang dan Tujuan Pemekaran
Provinsi Maluku, dengan luas wilayah 712.479 kilometer persegi dan populasi sekitar 1,83 juta jiwa menurut data BPS 2018, tengah menghadapi wacana pemekaran yang signifikan.
Pemerintah Provinsi Maluku menggulirkan rencana pembentukan Provinsi Maluku Tenggara Raya serta penambahan 13 kabupaten dan kota otonom baru.
Meskipun moratorium Daerah Otonom Baru (DOB) masih berlaku, berbagai pihak di Maluku mendukung percepatan pembangunan dan peningkatan efisiensi pelayanan birokrasi melalui pemekaran wilayah.