Proyek ini telah menarik perhatian banyak investor dan diharapkan dapat menghasilkan jutaan ton gas per tahun.
Pengembangan Blok Masela diproyeksikan untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan energi domestik, tetapi juga untuk ekspor, yang akan meningkatkan devisa negara.
Blok Tatihu
Blok Tatihu juga dikenal memiliki potensi migas yang signifikan. Lokasinya yang strategis dan kaya akan sumber daya alam membuatnya menjadi salah satu target eksplorasi migas di Maluku Tenggara Raya.
Pemerintah dan perusahaan migas terus melakukan penelitian dan eksplorasi untuk memastikan bahwa potensi ini dapat dimanfaatkan secara optimal.
Blok Selaru, Blok Seira, dan Blok Aru
Selain Blok Masela dan Blok Tatihu, ada juga Blok Selaru, Blok Seira, dan Blok Aru.
Ketiga blok ini juga menunjukkan indikasi potensi migas yang besar.
Eksplorasi dan penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil yang menjanjikan, dan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi lokal dan nasional.
Saumlaki sebagai Daerah Objek Vital
Lokasi Strategis
Saumlaki, yang diusulkan sebagai ibukota Provinsi Maluku Tenggara Raya, memiliki posisi yang sangat strategis.
Terletak di wilayah terluar Indonesia, Saumlaki berbatasan langsung dengan tiga negara: Australia, Timor Leste, dan Papua Nugini.
Posisi ini menjadikan Saumlaki sebagai titik kunci dalam hal keamanan nasional dan ekonomi.
Penetapan sebagai Daerah Objek Vital
Pada tahun 2010, Saumlaki ditetapkan sebagai daerah objek vital oleh Wakil Menteri Pertahanan, Letjen Sjafrie Sjamsoeddin. Penetapan ini dilakukan karena adanya lapangan gas abadi di Blok Masela, yang dianggap sebagai salah satu aset nasional yang harus dilindungi.