Selain sektor perikanan, wilayah ini juga memiliki lahan pertanian yang subur serta potensi perkebunan yang cukup besar.
Potensi pariwisata, dengan keberadaan berbagai destinasi alam yang indah, juga dapat menjadi salah satu sektor yang dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan daerah.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Usulan Pembentukan Daerah Otonomi Baru Provinsi Tapanuli Mencuat
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Intip Profil Tiga Provinsi Otonomi Baru di 'Kota Melayu Deli'
Aspek Sosial Budaya
Aspek sosial budaya juga menjadi pertimbangan penting dalam pembentukan Kabupaten Teluk Aru.
Wilayah ini memiliki kekayaan budaya yang beragam dengan berbagai suku dan etnis yang mendiami daerah tersebut.
Keberagaman ini menjadi kekuatan tersendiri yang dapat mendorong terciptanya harmonisasi sosial dan budaya yang solid.
Pentingnya pelestarian budaya lokal serta pengembangan sektor kebudayaan sebagai bagian dari identitas daerah juga harus menjadi fokus dalam proses pemekaran ini.
Dukungan dari masyarakat setempat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa pembentukan kabupaten baru ini dapat berjalan dengan baik dan membawa manfaat yang nyata bagi penduduk.
Proses Pemekaran dan Kendala yang Dihadapi
Proses pemekaran wilayah menjadi daerah otonomi baru memerlukan waktu dan tahapan yang panjang.
Berbagai kajian dan persiapan yang matang harus dilakukan untuk memastikan kelayakan dan keberhasilan pembentukan CDOB.
Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB) yang masih berlaku hingga saat ini.
Moratorium ini diberlakukan oleh Pemerintah Pusat untuk menata kembali daerah-daerah yang ada agar lebih efektif dan efisien.
Namun, semangat dan antusiasme para inisiator serta dukungan dari masyarakat setempat menjadi modal penting untuk terus memperjuangkan pembentukan Kabupaten Teluk Aru.