Saat itu, Halimah dan Gendis menghadapi Mayangsari, sementara Panji berhadapan dengan ayahnya sendiri.
Konflik ini menjadi sorotan media dan menggambarkan betapa kompleksnya dinamika keluarga Cendana.
BACA JUGA:Prajogo Pangestu: Sosok Pengusaha Terkaya di Indonesia Mencapai Posisi Ke-25 Dunia di Daftar Forbes
BACA JUGA:Menggali Keajaiban Provinsi Lampung: Kisah Daerah-Daerah Terkaya dan Penuh Potensi
Perjalanan Karir dan Kehidupan Pribadi
Setelah menikah dengan Arif Putra Wicaksono pada tahun 2006, Gendis menjalani kehidupan pernikahan yang awalnya tampak harmonis.
Pernikahan mereka dirayakan dengan mewah dalam balutan adat Jawa yang kental.
Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua anak, Dafa dan Eira.
Namun, pada tahun 2010, rumah tangga Gendis menghadapi badai.
BACA JUGA:Keajaiban Ekonomi Lampung: Inilah 7 Kabupaten dan Kota Terkaya yang Mendominasi
Kakak dari Panji Trihatmodjo ini menggugat cerai suaminya, dan sejak saat itu, ia lebih fokus pada karier dan kegiatannya.
Di usia 35 tahun, Gendis tampak semakin cantik dan anggun, memancarkan pesona yang memukau.
Kiprah di Bidang Sosial dan Bisnis
Tidak hanya fokus pada kehidupan pribadinya, Gendis juga terlibat aktif dalam kegiatan sosial.
Ia mengambil alih posisi ibunya sebagai Ketua Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA). Organisasi ini berfokus pada membantu anak-anak kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan yang layak.