Benarkah Vape Lebih Aman dari Merokok Tembakau? Simak Penjelasannya!

Kamis 20-06-2024,19:33 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yan

Kandungan Nikotin: Vape tersedia dengan berbagai kadar nikotin, memungkinkan perokok untuk secara bertahap mengurangi konsumsi nikotin.

Bahan Kimia Berbahaya: Vape umumnya mengandung lebih sedikit bahan kimia berbahaya daripada rokok tradisional. Namun, penting untuk memilih e-liquid yang berkualitas tinggi dan terhindar dari bahan kimia berbahaya tambahan.

Regulasi: Regulasi vape di berbagai negara masih berkembang. Pastikan untuk memahami peraturan yang berlaku di daerah Anda sebelum menggunakan vape.

BACA JUGA:5 Pantai Eksotis di Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur, Wisatawan Dilarang Merokok di Pantau Sukamade

BACA JUGA:Curi Besi Pembatas Tol untuk Beli Rokok, 3 Remaja di Prabumulih Diciduk Polisi

Penggunaan vape atau tembakau elektronik sudah diatur Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2020 tentang Larangan Penjualan Produk Tembakau Elektronik (Rokok Elektrik).

Peraturan ini mengatur penjualan produk-produk nikotin dan tembakau baru, termasuk rokok elektronik (e-cigarettes). Berikut beberapa poin penting dari peraturan ini:

Peningkatan Penggunaan Rokok Elektronik di Indonesia

Penggunaan rokok elektronik (vape) telah meningkat pesat di Indonesia. 

Menurut Global Adult Tobacco Survey Indonesia 2021, jumlah pengguna rokok elektronik meningkat dari 516.377 orang (0,3% populasi) menjadi 6 juta orang (3% populasi) pada 2021.

Risiko Kesehatan

Produk-produk nikotin dan tembakau baru, termasuk rokok elektronik, tidak bebas dari risiko kesehatan. 

Industri ini meluncurkan produk dengan berbagai rasa dan desain menarik serta mempromosikannya secara agresif di media sosial.

Upaya Regulasi

WHO mendukung Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia dalam mengatur produk-produk nikotin dan tembakau baru.

Diskusi panel pakar dan dialog kebijakan multisektoral telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko kesehatan terkait produk-produk ini dan menyesuaikan rekomendasi kebijakan dengan situasi Indonesia.

Kategori :