MOTOGP, PALPOS.ID- Paolo Campinoti, bos Pramac Racing, telah mengungkapkan perasaannya yang kompleks terhadap Ducati, mitra lama timnya di MotoGP. Keputusan Ducati untuk memprioritaskan Marc Marquez daripada Jorge Martin memicu keraguan Campinoti tentang peran dan masa depan Pramac dalam proyek besar Ducati.
Sejarah Panjang dan Tantangan Ducati
Ducati dikenal sebagai motor yang menantang, dengan reputasi sebagai 'pembunuh karir pembalap' di masa lalu. Banyak pembalap yang enggan bergabung dengan tim ini karena kesulitan dalam mengendalikan motornya. Namun, seiring waktu, Ducati, dengan bantuan Pramac Racing, berhasil membalikkan keadaan ini. Bersama-sama, mereka mengembangkan motor yang kompetitif, dan upaya ini menciptakan ikatan profesional dan personal yang kuat antara kedua tim.
Campinoti menjelaskan bahwa proyek bersama ini tidak hanya didorong oleh kebutuhan profesional, tetapi juga oleh hubungan pribadi yang erat, terutama dengan Gigi Dall'Igna, salah satu tokoh kunci di Ducati. Keberhasilan mereka menciptakan motor yang lebih kompetitif adalah bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi kedua belah pihak.
BACA JUGA:Marc Marquez dan Keputusan Pramac Racing: Kontroversi dan Dampaknya
BACA JUGA:Sanksi AFC terhadap Justin Hubner, Ivar Jenner, dan Shin Tae-Yong, Jens Rasmussen Resmi Jadi WNI.
Rasa Diabaikan dan Ketidakpercayaan yang Tumbuh
Meskipun demikian, keputusan Ducati untuk memilih Marquez daripada Martin menjadi titik balik bagi Campinoti. Ia merasa bahwa keputusan ini mencerminkan perubahan prioritas Ducati yang tidak lagi selaras dengan visi Pramac sebagai tim pengembangan pembalap muda. Hal ini menimbulkan keraguan tentang peran Pramac sebagai bagian integral dari proyek Ducati.
Menurut Campinoti, perhatian dan dedikasi terhadap proyek ini tetap ada, tetapi rasa percaya yang menjadi dasar hubungan mereka mulai memudar. Dengan Ducati lebih fokus pada pembalap besar seperti Marquez, Campinoti merasa Pramac tidak lagi dibutuhkan sebagai tim junior yang berfungsi untuk mengasah talenta pembalap muda.
Pergeseran Arah ke Yamaha
Keputusan untuk mengabaikan Jorge Martin, salah satu pembalap muda berbakat, memperkuat pandangan Campinoti bahwa Pramac perlu mengevaluasi kembali posisinya. Keputusan untuk beralih ke Yamaha diambil dengan pertimbangan yang matang, sebagai upaya untuk menemukan kembali peran dan identitas tim dalam persaingan MotoGP yang semakin ketat.
BACA JUGA:Analisis Babak 3 Kualifikasi Asia AFC, Mekanisme Kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026
BACA JUGA:Perjuangan Timnas Indonesia dan Ancaman Australia di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026
Beralih ke Yamaha bukan hanya tentang mencari peluang baru, tetapi juga tentang membangun kembali tim dengan cara yang lebih sesuai dengan visi mereka untuk masa depan. Campinoti percaya bahwa bergabung dengan Yamaha dapat memberikan kesempatan bagi Pramac untuk berkembang dengan cara yang mungkin tidak dapat mereka capai bersama Ducati.
Dampak pada Dunia MotoGP