Ini menunjukkan bahwa Toyota serius dalam mengembangkan teknologi yang mampu menyaingi inovasi Tesla.
Selain itu, GAC Toyota juga dikabarkan bekerja sama dengan Huawei untuk menggunakan teknologi canggihnya pada sedan listrik bZ3X yang diluncurkan pada Oktober 2022 sebagai EV kedua mereka, setelah bZ4X.
Kerja sama ini melibatkan Momenta dan Huawei yang akan menyediakan perangkat lunak dan perangkat keras, yang kemudian akan diintegrasikan bersama oleh GAC Toyota.
BACA JUGA:Pesona Chevrolet Blazer 2023 Yang Macho dan Gagah di Pasar Amerika
BACA JUGA:Hyundai Creta Style SUV Varian Ptemium Pilihan Tepat dengan Fitur Menawan
Integrasi teknologi ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berkendara yang lebih canggih dan aman bagi para pengguna.
Dalam pengembangan teknologi baterai, Toyota juga tidak ketinggalan.
Perusahaan ini mengungkapkan rencananya untuk merilis baterai iron phosphate lithium pada tahun 2027.
Baterai ini diklaim dapat memangkas biaya produksi sebesar 40 persen dibandingkan dengan baterai yang digunakan pada bZ4X saat ini.
BACA JUGA:Mengintip Spesifikasi dan Keunggulan Kei Cars Jepang Nissan Sakura di GIIAS 2024
BACA JUGA:Mitsubishi ASX Facelift di Eropa: Evolusi Desain dan Performa yang Lebih Agresif
Inovasi dalam teknologi baterai ini diharapkan dapat membuat kendaraan listrik Toyota lebih terjangkau dan menarik bagi konsumen.
Namun, tantangan yang dihadapi Toyota di pasar kendaraan listrik China tidaklah mudah.
Penjualan mobil Toyota turun 22 persen di Tiongkok selama empat bulan pertama tahun 2024.
Penurunan ini mendorong Toyota untuk memperbarui mereknya dengan teknologi baru yang lebih kompetitif.
Upaya untuk mengadopsi teknologi self-driving dan bekerja sama dengan perusahaan teknologi seperti Huawei menunjukkan bahwa Toyota serius dalam mengatasi tantangan ini dan siap untuk berinovasi demi memenangkan hati konsumen di China.