PALEMBANG, PALPOS.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang gencar mengejar target zero stunting melalui percepatan program Ibu dan Bapak Asuh. Langkah ini diambil sebagai upaya konkret untuk memberantas masalah stunting di kota besar ini.
Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang, Ucok Abdulrauf Damenta, mengungkapkan bahwa kota ini telah berhasil menekan angka stunting secara signifikan. Namun, Pemkot Palembang berambisi untuk lebih jauh lagi, yakni mencapai zero stunting.
“Kita ingin angka stunting di Palembang benar-benar nol. Untuk mewujudkan itu, dukungan dari semua pihak sangat diperlukan,” ujar Ucok dalam pernyataannya kemarin.
Palembang, sebagai salah satu kota besar di Indonesia, berkomitmen untuk menjadi kota bebas stunting. Percepatan program ini akan dilakukan dengan memperbanyak Ibu dan Bapak Asuh, melibatkan berbagai pihak mulai dari dinas terkait, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), hingga program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan.
BACA JUGA:Pemkot Palembang Ajak Warga Ubah Mindset untuk Pengelolaan Limbah Rumah Tangga
BACA JUGA:Kisah Intan: Merintis Usaha Warung Pempek dengan Sentuhan Digital di Kota Palembang
“Melalui program Ibu dan Bapak Asuh yang melibatkan semua pihak, termasuk dinas terkait dan CSR perusahaan, kita yakin target zero stunting dapat tercapai,” tambahnya.
Ucok menjelaskan, semua kebutuhan khusus anak balita, mulai dari vitamin, gizi, hingga kebutuhan lainnya, telah disiapkan melalui anggaran yang ada, baik dari dinas terkait maupun bantuan CSR.
“Kasus stunting yang ada saat ini ditangani dengan serius. Berdasarkan informasi dari ahli gizi, semua tahapan penanganan dapat dilakukan selama pola gizi dan vitamin terpenuhi,” jelasnya.
BACA JUGA:Siap siap! Palembang Alokasikan 662 Kuota Awal untuk PPPK Tenaga Kependidikan
BACA JUGA:Kabag Umum Setda Prabumulih Ungkap Banyak OPD Gunakan Pelat Dinas Tapi Tidak Tercatat di Bagian Umum
Pemkot Palembang terus menggencarkan program penanganan stunting secara rutin dan berkelanjutan, termasuk memberikan bantuan sembako, vitamin, dan makanan bergizi kepada masyarakat.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Pemkot Palembang optimis dapat mewujudkan zero stunting di kota ini.
Berdasarkan data dari BKKBN RI, jumlah balita stunting di Kota Palembang relatif sedikit, hanya 414 balita, meskipun penduduknya cukup banyak.
Pemkot Palembang berharap program ini dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam upaya menekan angka stunting dan menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat dan cerdas. **