Karyawan Mengungkap Kekecewaan
Park Jun-ha, seorang insinyur berusia 20 tahun yang bekerja di lini pengemasan chip Samsung sejak Januari, mengungkapkan kekecewaannya.
BACA JUGA:Galaxy AI Semakin Cerdas: Samsung Tambah 3 Bahasa Baru dan Dialek
BACA JUGA:Samsung Galaxy A25 5G: Kamera 50MP dengan Stabilisasi Gambar Optik dan Layar Super AMOLED 120Hz
“Saya mengatakan kepada orang-orang bahwa saya bangga bekerja di Samsung, namun kenyataannya tidak,” kata Park, merujuk pada skema bonus yang tidak jelas.
Keanggotaan serikat pekerja telah berkembang sejak Samsung berjanji pada tahun 2020 untuk berhenti menghambat kerja terorganisir.
Namun, masih banyak karyawan yang merasa hak-haknya belum terpenuhi.
Dampak pada Harga Saham
Kinerja harga saham Samsung telah tertinggal dari pesaing chip senegaranya, SK Hynix.
Serikat pekerja menyalahkan AI Samsung yang menyebabkan lambatnya pengembangan chip memori bandwidth tinggi (HBM) yang banyak diminati untuk digunakan dalam prosesor AI.
Meski begitu, Samsung memperkirakan kenaikan laba operasional kuartal kedua lebih dari 15 kali lipat karena pulihnya harga chip yang didorong oleh booming AI.
Harga saham Samsung naik 0,2% pada perdagangan sore hari Senin setelah naik sebanyak 1,72% di awal sesi ke level tertinggi sejak Januari 2021.
Pekan lalu, saham Samsung melonjak 6,9% karena pendapatan kuartalan awal yang melebihi perkiraan analis.
Masa Depan Hubungan Industrial di Samsung
Aksi mogok ini menunjukkan dinamika yang kompleks dalam hubungan industrial di Samsung.
Di satu sisi, perusahaan berusaha mengadopsi teknologi baru seperti kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi dan keuntungan.