Dinas Rahasia AS telah mengeluarkan pernyataan resmi yang mengkonfirmasi bahwa insiden tersebut sedang diselidiki dan mereka telah memberi tahu FBI.
BACA JUGA:UEA Pilih J-20 China sebagai Alternatif dalam Pembelian Jet Tempur Siluman F-35 Amerika Serikat
BACA JUGA:Angkatan Udara Amerika Sukses Uji Terbang X-62 Vista Menggunakan Kecerdasan Pilot AI
Identitas dan motif penyerang belum diungkapkan secara jelas. Namun, penegak hukum AS mengatakan bahwa tembakan tersebut tampaknya berasal dari luar area yang diamankan oleh Dinas Rahasia.
Tanggapan dari Pihak Lain
Tokoh-tokoh terkemuka dari Partai Republik dan Demokrat segera mengutuk kekerasan tersebut.
Kampanye Donald Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mantan presiden itu "baik-baik saja".
Juru bicara Dinas Rahasia AS, Anthony Guglielmi, mengatakan bahwa mantan presiden dalam keadaan aman dan insiden tersebut kini sedang dalam penyelidikan.
BACA JUGA:Pasukan Rusia Menangkap Tank M1A1 Abrams Amerika di Ukraina
BACA JUGA:Menhan Amerika Serikat Telpon Menhan Prabowo : Tagih Janji Pembelian Jet Tempur F-15 EX
Konsekuensi Politik
Insiden penembakan ini terjadi kurang dari empat bulan sebelum Pemilu AS yang akan digelar pada 5 November 2024, di mana Trump akan menghadapi pertandingan ulang dengan Presiden Demokrat Joe Biden.
Penembakan ini menambah ketegangan dalam persaingan yang ketat antara kedua kandidat, dengan sebagian besar jajak pendapat menunjukkan keduanya berimbang.
Dalam sebuah unggahan, Trump menulis, "Presiden Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan petugas tanggap darurat atas tindakan cepat mereka selama aksi keji ini. Dia baik-baik saja dan sedang diperiksa di fasilitas medis setempat. Keterangan lebih lanjut akan menyusul."
Masa Depan Kampanye Trump
Insiden ini tidak hanya mempengaruhi kampanye Trump secara langsung, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang keamanan dalam acara-acara kampanye politik di seluruh negeri.