Banyak yang mengenang dr. Bella sebagai sosok yang selalu memberikan pelayanan terbaik bagi pasiennya.
Dampak Psikologis pada Keluarga dan Rekan Kerja
Kehilangan dr. Bella tidak hanya menjadi duka bagi keluarga tetapi juga rekan kerja dan pasien yang pernah dirawat olehnya.
Keluarga dr. Bella, terutama suaminya, Brigpol Dwiky Rido Akbar, merasakan kehilangan yang sangat mendalam.
Mereka harus berjuang melalui masa sulit ini dengan dukungan dari teman, keluarga, dan rekan kerja.
Rekan-rekan kerja di Rumah Sakit SDL Muara Enim juga merasakan duka yang mendalam. Banyak yang merasa kehilangan seorang rekan yang baik dan profesional dalam pekerjaannya.
Upaya Pemerintah dan Komunitas Medis
Pemerintah setempat dan komunitas medis di Kabupaten Muara Enim memberikan dukungan penuh bagi keluarga yang ditinggalkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, dr. Eni Zatila, memastikan bahwa pihaknya akan memberikan bantuan yang diperlukan bagi keluarga dr. Bella.
Komunitas medis di Muara Enim juga menggalang dana untuk membantu keluarga yang ditinggalkan dan memberikan penghormatan terakhir bagi dr. Bella.
Banyak yang berharap bahwa tragedi seperti ini tidak akan terulang lagi di masa mendatang.
Keselamatan Berkendara di Jalan Tol
Kecelakaan ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan berkendara di jalan tol.
Pihak berwenang dan pengelola tol diharapkan dapat meningkatkan upaya keselamatan untuk mencegah kecelakaan serupa terjadi di masa mendatang.
Edukasi dan kampanye keselamatan berkendara juga harus terus digalakkan agar pengguna jalan lebih waspada dan berhati-hati.
Kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Tol Indralaya-Prabumulih pada Senin, 15 Juli 2024, telah menelan korban jiwa seorang dokter yang juga Bhayangkari Polres Muara Enim, dr Hj Bela Riski Dinanti.