Kini, MataHati tinggal menunggu keputusan dari Partai Amanat Nasional (PAN) untuk melengkapi Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam Pilgub Sumsel 2024.
Kombinasi koalisi tiga partai besar ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi pasangan MataHati dalam upaya memenangkan hati masyarakat Sumsel.
"Rekomendasi ini bukan hanya sebatas formalitas, tapi juga menjadi sumber energi baru bagi kami untuk terus berjuang dan bekerja keras demi kemajuan Sumatera Selatan," tambah Anita.
Dengan dukungan dua partai besar, MataHati semakin optimis menghadapi Pilgub Sumsel 2024.
BACA JUGA:H Mawardi Yahya Ambil Formulir Bacalon Gubernur dari PAN dan PDIP Sumsel
BACA JUGA:Pengamat Politik Amrah Muslimin Tak Ragukan Kematangan Politik Mawardi Yahya (MY)
Mereka berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat demi mewujudkan visi dan misi mereka untuk Sumsel yang lebih baik.
Strategi Kampanye Kedua Pasangan
Pasangan HAPAL dan MataHati kini fokus pada strategi kampanye yang efektif untuk memenangkan hati pemilih.
Heri Amalindo dan Popo Ali mengandalkan pendekatan langsung kepada masyarakat melalui blusukan dan dialog terbuka di berbagai daerah.
Mereka juga memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan visi dan misi mereka serta merespons isu-isu yang berkembang di masyarakat.
Sementara itu, pasangan MataHati menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Mawardi Yahya, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumsel, berjanji akan melanjutkan program-program pembangunan yang sudah berjalan serta memperkenalkan inisiatif baru yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi lokal.
Anita Noeringhati, sebagai calon Wakil Gubernur, menekankan pentingnya pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas utama.
"Kami berkomitmen untuk meningkatkan akses pendidikan dan layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Sumsel. Program-program kami akan fokus pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat," kata Anita.