Pasangan HAPAL dan MataHati berusaha menunjukkan komitmen dan kapabilitas mereka untuk memimpin Sumsel ke arah yang lebih baik.
Heri Amalindo dan Popo Ali terus memperkuat jaringan relawan mereka dan berfokus pada isu-isu lokal yang menjadi perhatian masyarakat.
Di sisi lain, Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati mengintensifkan komunikasi dengan para pendukung dan partai koalisi untuk memastikan dukungan yang solid.
Jadi, pilkada Serentak 2024 di Sumatera Selatan merupakan pertarungan yang sangat dinamis dengan kedua pasangan calon yang memiliki visi dan misi untuk memajukan daerah.
Dukungan dari partai-partai besar menjadi faktor penentu dalam perjalanan mereka menuju kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel.
Pasangan HAPAL dengan dukungan PKB dan harapan tambahan dari partai lain, serta pasangan MataHati dengan dukungan kuat dari Golkar dan Gerindra, kini bersiap untuk menghadapi tantangan akhir dalam kampanye mereka.
Sementara pasangan HDCU sudah terlebih dahulu mendapat tiket dalam Pilgub Sumsel.
Dimana, pasangan HDCU didukung Partai Nasdem (10 Kursi), Partai Demokrat (8 Kursi), PKS (7 kursi), dan Perindo (1 kursi).
Masyarakat Sumsel menantikan pemimpin yang mampu membawa perubahan positif dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah.
Dengan semangat dan tekad yang kuat, kedua pasangan ini berjuang untuk meraih hati dan suara rakyat dalam Pilkada Serentak 2024. *