Dukungan dari PDI Perjuangan memang belum cukup untuk mengantarkan Beni ke tahapan pendaftaran tanpa adanya tambahan koalisi, mengingat aturan KPU yang mengharuskan minimal 20 persen kursi parlemen di tingkat kabupaten sebagai syarat pendaftaran.
Isu Pengunduran Diri Apriyadi
Situasi politik di Muba semakin memanas setelah muncul isu pengunduran diri Apriyadi dari kontestasi Pilkada 2024.
Beni Hernedi mengaku sangat menyayangkan jika kabar tersebut benar adanya, mengingat Apriyadi merupakan sosok yang dianggap sebagai aspirasi rakyat Muba.
BACA JUGA:Sambangi Tanah Kelahiran, Apriyadi Minta Restu Maju Pilkada Muba
BACA JUGA:Pilkada Sumsel 2024: Beni Hernedi-Apriyadi Diisukan Bersatu Pada Pilkada Musi Banyuasin
Menurut Beni, setiap calon yang maju dalam Pilkada adalah representasi dari aspirasi rakyat dan seharusnya diberikan kesempatan yang adil untuk bersaing.
Beni juga menyoroti fenomena "borong memborong" parpol yang dilakukan oleh salah satu calon.
Ia mengingatkan agar tidak ada upaya yang bertujuan untuk menjegal calon tertentu, karena hal tersebut akan merusak demokrasi.
Beni menggarisbawahi pentingnya kompetisi yang sehat dan fair dalam Pilkada sebagai bentuk penghargaan terhadap kehendak rakyat.
BACA JUGA:Pasangan HDCU Kantongi Dukungan Kuat: Nasdem Berikan B.1.KWK, 26 Kursi Koalisi Semakin Solid
BACA JUGA:Pilgub Sumsel 2024: Pasangan HDCU Gelar Lomba Gaple Hadiah Sepeda Motor Listrik
Komitmen Beni Hernedi untuk Maju di Pilkada Muba
Meskipun menghadapi tantangan besar, Beni Hernedi tetap menunjukkan sikap pantang menyerah.
Ia menegaskan bahwa tidak ada kata mundur sebelum janur kuning melengkung, sebuah ungkapan yang menandakan tekadnya untuk terus berjuang hingga akhir.
Beni juga menyatakan bahwa dirinya masih terus mencari dukungan dari parpol lain, dan meyakini bahwa proses seleksi parpol akan dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti elektabilitas, pengalaman, dan rekam jejak.