Tuas transmisi yang diadopsi pun telah mengusung model tombol, khas kendaraan listrik pada umumnya, menggantikan tuas konvensional yang sering kita temui pada kendaraan bermesin bensin.
Ini memberikan kesan minimalis dan modern, sekaligus mempermudah pengoperasian kendaraan.
Salah satu pertanyaan yang muncul setelah peluncuran Honda e di GIIAS 2024 adalah, berapa harga yang pantas untuk mobil listrik ini di pasar Indonesia?
BACA JUGA: Inovasi Terbaru dari SUV Coupe Smart #3 yang Kini Merambah Pasar Mobil Listrik
BACA JUGA:Toyota Prius 2024: Pelopor Kendaraan Hybrid dengan Desain Futuristik dan Teknologi Canggih
Dengan spesifikasi dan fitur yang ditawarkan, Honda e diperkirakan akan berada di segmen premium, bersaing dengan kendaraan listrik lainnya seperti Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV yang telah lebih dulu hadir di Indonesia.
Namun, penentuan harga tentu tidak bisa hanya berdasarkan perbandingan spesifikasi.
Honda perlu mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk daya beli konsumen, insentif pemerintah untuk kendaraan listrik, serta biaya produksi dan distribusi.
Harga yang kompetitif akan menjadi kunci sukses e di pasar Indonesia yang masih terus berkembang dalam adopsi kendaraan listrik.
BACA JUGA:Mini SUV VF3: Mobil Listrik Kompak dengan Fitur Modern
BACA JUGA:Mengapa Mitsubishi Pajero Generasi Ketiga Menjadi Incaran Pecinta SUV di Indonesia?
Jika melihat pasar global, di Eropa mobil ini dijual dengan nama Honda e dan di China sebagai Honda e serta e.
Perbedaan nama ini mencerminkan strategi Honda yang menyesuaikan branding dengan preferensi pasar masing-masing.
Di Indonesia, dengan branding e, Honda berharap bisa menarik minat konsumen yang menginginkan mobil listrik dengan kualitas dan performa tinggi, namun dengan harga yang masih terjangkau.
Langkah Strategis Honda di Pasar Mobil Listrik Kehadiran Honda e di GIIAS 2024 bukan hanya sebagai ajang perkenalan semata, tetapi juga mencerminkan komitmen Honda dalam mendukung transisi menuju kendaraan listrik di Indonesia.