Selain Bamsoet, Zainudin Amali, Menteri Pemuda dan Olahraga, juga disebut-sebut sebagai kandidat potensial.
Amali memiliki pengalaman panjang di dunia politik dan dikenal sebagai figur yang mampu menjembatani berbagai kepentingan di dalam partai.
Namun, Agus Gumiwang Kartasasmita sendiri juga tidak bisa dikesampingkan.
Sebagai Plt Ketua Umum, ia memiliki posisi yang cukup strategis untuk maju sebagai kandidat ketua umum definitif.
Pengalamannya sebagai menteri dan loyalitasnya terhadap partai menjadi modal penting jika ia memutuskan untuk mencalonkan diri.
Dinamika Jelang Munas: Tarik Ulur Kepentingan di Partai Golkar
Menjelang Munas, berbagai manuver politik mulai terlihat di internal Golkar.
Faksi-faksi yang ada dalam partai berlomba-lomba untuk menggalang dukungan bagi kandidat pilihan mereka.
Tarik ulur kepentingan ini tidak hanya terjadi di tingkat pusat, tetapi juga merambah hingga ke daerah-daerah, di mana DPD-DPD Partai Golkar menjadi kunci dalam menentukan arah dukungan.
Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Plt Ketua Umum dihadapkan pada situasi yang tidak mudah.
Ia harus mampu menjaga keseimbangan antara berbagai kepentingan, sembari memastikan bahwa proses pemilihan ketua umum berjalan demokratis dan fair.
Sementara itu, Airlangga Hartarto, meski telah mengundurkan diri, masih memiliki pengaruh yang signifikan di partai.
Dukungan dari faksi-faksi yang selama ini berada di belakangnya masih bisa memainkan peran penting dalam menentukan siapa yang akan menjadi ketua umum Golkar berikutnya.
Golkar dan Tantangan Politik di Pemilu 2024
Munas Golkar pada 20 Agustus mendatang tidak hanya akan menentukan pemimpin baru partai, tetapi juga strategi yang akan diambil Golkar dalam menghadapi Pemilu 2024.
Sebagai salah satu partai besar, Golkar memiliki tanggung jawab besar untuk mempertahankan posisinya di peta politik nasional.