Pileg dan Pilpres 2024 Dinilai Pemilu Terburuk Setelah Reformasi: Sebuah Catatan Kritis Djarot PDIP

Sabtu 17-08-2024,15:07 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

Kekhawatiran tidak hanya berakhir pada pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2024. Djarot juga menyuarakan kekhawatirannya terhadap pelaksanaan Pilkada Serentak yang dijadwalkan berlangsung pada November 2024. 

Ia mengingatkan bahwa kecurangan yang terjadi pada Pemilu sebelumnya bisa terulang kembali jika tidak ada pengawasan yang ketat.

“Maka dari itu, kita harus buktikan bahwa Pilkada Serentak pada November nanti adalah pilkada yang jauh lebih baik dari pemilu pileg dan pilpres,” katanya. 

BACA JUGA:Pemilukada 2024, Mantan Wawako Prabumulih 2 Periode Optimis Didukung Partai Nasdem

BACA JUGA: Tegangnya Persidangan MKRI: NasDem, PDIP, dan PPP Bertarung untuk Keadilan Pemilu

Djarot juga menekankan pentingnya peran masyarakat dan media massa dalam mengawasi jalannya Pilkada Serentak agar tidak terjadi kecurangan.

Puan Maharani dan Kritikan Terhadap Pemilu 2024

Di sisi lain, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puan Maharani, juga mengkritik pelaksanaan Pemilu 2024 dalam pidatonya di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan presiden terpilih, Prabowo Subianto. 

Puan mengingatkan bahwa kualitas pemilu tidak bisa hanya diukur dari partisipasi masyarakat, tetapi juga dari kebebasan, kejujuran, dan keadilan dalam proses pemilihan.

“Pemilu berkualitas yaitu apakah rakyat dapat memilih dengan bebas, jujur, adil, tanpa paksaan, tanpa dikendalikan, dan tanpa rasa takut,” ujarnya. 

BACA JUGA:Raih Kursi Terbanyak di Pileg 2024, DPW Partai Nasdem Sumsel Apresiasi Fitrianti Agustinda

BACA JUGA:PDI-P Meraup Suara Terbanyak dalam Pemilu 2024: KPU RI Rekapitulasi Hasil Suara Pileg

Puan juga menyampaikan bahwa kontestasi Pemilu 2024 meninggalkan kesan yang beragam. Bagi yang menang, semuanya terasa indah, namun bagi yang kalah, pemilu ini meninggalkan luka yang mendalam.

Presiden Jokowi dan Permintaan Maaf

Dalam pidato terakhirnya sebagai Presiden, Joko Widodo menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, termasuk kepada pihak-pihak yang mungkin merasa kecewa selama 10 tahun masa kepemimpinannya. 

Meskipun tidak secara langsung mengomentari kritik terkait Pemilu 2024, Jokowi mengakui bahwa tidak semua hal berjalan sesuai harapan selama masa pemerintahannya.

Kategori :