Mereka menginginkan sosok yang kuat, berpengalaman, dan memiliki reputasi yang baik di mata publik untuk memimpin partai berlambang pohon beringin ini ke depan.
Jokowi, yang telah memimpin Indonesia selama dua periode, dinilai sebagai figur yang tepat untuk membawa Golkar menuju masa depan yang lebih baik.
Namun, para politisi senior ini juga menyadari bahwa keputusan akhir tetap ada di tangan Jokowi sendiri.
Mereka hanya bisa berharap agar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut bersedia menerima tawaran ini.
“Tapi tergantung Pak Jokowi, dia bersedia atau tidak, tapi saya yakinlah ini kan panggilan untuk Pak Jokowi mengabdi kepada bangsa dan negara melalui politik," ujar Ridwan optimis.
Potensi Dampak di Internal Golkar
Beredarnya surat dukungan ini juga memicu berbagai spekulasi mengenai potensi dampaknya terhadap stabilitas internal Golkar.
Banyak yang berpendapat bahwa jika Jokowi menerima tawaran tersebut, akan ada dinamika baru yang terbentuk dalam tubuh partai.
Dukungan dari tokoh senior dan pemilih akar rumput mungkin bisa menjadi kekuatan, namun tidak menutup kemungkinan akan ada penolakan atau resistensi dari pihak-pihak lain yang merasa terganggu dengan perubahan ini.
AD/ART Golkar yang mungkin harus diubah juga bisa menjadi titik perdebatan yang panas dalam Munas mendatang.
Meskipun Ridwan Hisjam optimis bahwa perubahan tersebut bisa dilakukan, namun prosesnya tentu tidak akan mudah dan bisa memunculkan pro dan kontra di kalangan kader Golkar sendiri.
Selain itu, dukungan 90% yang diklaim oleh Ridwan juga belum tentu akan terealisasi dalam pemungutan suara di Munas.
Respon Publik dan Pengamat Politik
Surat dukungan ini tidak hanya menjadi perhatian di kalangan internal Golkar, tetapi juga menarik perhatian publik dan para pengamat politik.