BORGOL,PALPOS.ID - Ita Anggraini, perempuan yang ditemukan tewas mengapung di bawah Jembatan Pesona Tanjung Senai, Ogan Ilir (OI) meninggalkan 5 orang anak.
Saat dijumpai di kediamannya, di Kelurahan Kutaraya, Kecamatan Kota Kayuagung, Kabupaten OKI, keluarga Ita berharap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya.
"Kami tidak ikhlas, kami ingin pelaku dihukum seumur hidup," ungkap Asni (49), kakak perempuan kandung Ita, Rabu, 21 Agustus 2024.
Menurut Asni, perbuatan pelaku telah menghancurkan masa depan anak-anak korban. Sehingga, dirinya tidak rela jika pelaku diberikan hukuman yang ringan.
BACA JUGA:Tidak Jera 2 Kali Dipenjara, Novriansyah Kembali Ditangkap Satresnarkoba Polres Prabumulih
BACA JUGA:Tim Penyidik Pidsus Kejari OKI Geledah Kantor Dispora, Perkuat Alat Bukti Dugaan Korupsi APBD
"Adik saya ini nikah dua kali. Dengan yang pertama pisah dan memiliki dua orang anak, sedangkan suami yang kedua meninggal, memiliki 3 orang anak," ujarnya
Ia menambahkan, adiknya tersebut memang termasuk orang yang tertutup dan jarang menceritakan masalahnya.
"Pernah saya bertanya kepada dia, kenapa tidak bekerja di daerah Kayuagung saja. Menurut Ita, gajinya lebih kecil sehingga memilih bekerja di daerah Ogan Ilir," tuturnya.
Pada kesempatan itu juga, Fitri (17), salah satu anak korban mengaku, ibunya bekerja di warung pecel lele di daerah Tanjung Raja, Ogan Ilir.
BACA JUGA:Terdakwa Korupsi Rp201 Juta Honor Imam Masjid Divonis 2 Tahun, JPU Kejari OKI Nyatakan Banding
BACA JUGA:Tersangka RC Terancam 20 Tahun Penjara
"Ibu bilang bekerja pecel lele di sana. Bekerjanya dalam tahun ini, cuma tidak tahu sudah beberapa bulan," imbuhnya.
Dikatakannya lagi, mereka terkahir kali berjumpa ibunya pada hari, Kamis, 15 Agustus 2024. Dimana saat itu, Ita pulang ke rumah untuk mengantarkan uang belanja mereka.
"Setelah pulang langsung berangkat lagi. Lalu, pada hari, Jum'at, 16 Agustus 2024 terkahir berkomunikasi lewat telepon. Ibu ingin pulang melihat karnaval di Kayuagung," jelasnya.