YOGYAKARTA, PALPOS.ID - Rayakan 70 Tahun: SGM Berikan Akses Pendidikan dan Pecahkan Rekor MURI/
PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) merayakan 70 tahun dedikasinya dalam menutrisi Generasi Maju Indonesia dengan berbagai rangkaian kegiatan yang berpusat di Yogyakarta, kota kelahiran SGM.
Perayaan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan SGM yang selama tujuh dekade telah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia melalui pemenuhan gizi yang optimal dan akses pendidikan yang setara.
Sejarah dan Misi SGM: 70 Tahun Dedikasi untuk Generasi Maju
Lahir di Yogyakarta pada tahun 1954, SGM memulai perjalanannya dengan misi mulia untuk memperbaiki kondisi gizi anak-anak Indonesia.
BACA JUGA:SGM Eksplor Gelar Festival Anak Generasi Maju di Kota Palembang, Ini Tujuannya...
BACA JUGA:SGM Eksplor dan Alfamart Kolaborasi di Gerakan Sosial ‘Tunjuk Tangan’, Ini Tujuannya...
Berawal dari pabrik susu sederhana, SGM berkembang menjadi salah satu produsen susu terkemuka di Indonesia dengan berbagai inovasi produk yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak Indonesia.
Produk-produk andalannya, seperti SGM Bunda dan SGM Eksplor, telah menjadi bagian penting dari keseharian banyak keluarga di seluruh negeri.
"Selama tujuh dekade, SGM berdedikasi untuk mendukung pemerintah dalam mengentaskan salah satu tantangan terbesar pembangunan sumber daya manusia Indonesia, yakni masalah pemenuhan gizi. Pemenuhan gizi yang optimal merupakan kunci utama dalam mewujudkan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan produktif," kata CEO Danone Indonesia, Laurent Boissier.
SGM memahami bahwa pemenuhan gizi pada anak-anak di usia dini memiliki dampak jangka panjang yang signifikan.
BACA JUGA:Kantor Imigrasi Palembang Himpun PNBP dari Paspor Rp19 Miliar
BACA JUGA:PDIP Sumsel Serahkan B.1.KWK untuk Enam Calon Kepala Daerah, Belum Tentukan Dukungan Pilgub 2024
Anak-anak di bawah lima tahun adalah kelompok yang sangat rentan terhadap kekurangan gizi, yang dapat memengaruhi perkembangan fisik, kognitif, motorik, dan kesehatan otak mereka secara keseluruhan.
Stunting, salah satu masalah gizi yang serius di Indonesia, juga dapat meningkatkan risiko anemia pada anak hingga dua hingga tiga kali lipat dibandingkan anak-anak yang tidak mengalami stunting.