Sebelumnya, DPP Golkar sempat memberikan dukungan kepada pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah, yang merupakan kader dari Gerindra dan PKS.
BACA JUGA:Surat Dukungan Tokoh Senior: Jokowi Diminta Jadi Ketua Umum Partai Golkar, Akankah Terwujud?
Namun, perubahan ini dianggap sebagai langkah strategis Golkar dalam memastikan kemenangan di Banten.
Menurut Bahrul Ulum, Airin sendiri tidak menduga bahwa pertemuan dengan Bahlil di DPP Golkar akan berujung pada penyerahan rekomendasi dan formulir B1 KWK.
“Kami semua sangat bersyukur dengan restu DPP Golkar ini. Ini adalah keputusan yang luar biasa, dan kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi harapan tersebut,” kata Bahrul.
Komentar dari PDI Perjuangan
Ketua DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun, memberikan tanggapan terkait langkah Golkar yang mengalihkan dukungannya kepada Airin.
“Kalau Golkar mau ikut-ikutan, ya silakan saja,” ujar Komarudin. Namun, ia juga menegaskan bahwa PDI Perjuangan tidak terpengaruh dengan perubahan ini karena sejak awal sudah mencalonkan Airin sebagai kandidat gubernur.
Komarudin menambahkan bahwa PDI Perjuangan memiliki keyakinan penuh terhadap pasangan Airin-Ade, dan siap berkolaborasi dengan Golkar untuk memenangkan Pilgub Banten.
“Kami fokus pada strategi kami sendiri, dan yakin bahwa Airin-Ade adalah pasangan terbaik untuk memimpin Banten ke depan,” pungkasnya.
Masa Depan Politik Banten: Tantangan dan Peluang
Dengan dukungan dari tujuh partai politik, pasangan Airin-Ade kini berada dalam posisi yang sangat kuat untuk memenangkan Pilgub Banten 2024.
Namun, jalan menuju kemenangan tentu tidak mudah. Mereka akan menghadapi tantangan dari kandidat lain yang juga memiliki basis dukungan yang kuat.
Salah satu tantangan terbesar adalah meyakinkan pemilih bahwa mereka adalah pilihan terbaik untuk memimpin Banten.
Meskipun didukung oleh partai-partai besar, pasangan Airin-Ade harus mampu menunjukkan bahwa mereka memiliki visi, misi, dan program yang jelas serta konkret untuk membawa perubahan positif bagi Banten.