INFORIAL, PALPOS.ID-Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sumatera Selatan mengikuti Webinar Series seri ke-2 yang diadakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum dan HAM pada Kamis (29/8).
Webinar ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM, yang dimulai sejak pembukaan oleh Menteri Hukum dan HAM pada 5 Agustus lalu.
Kepala Divisi Administrasi Kemenkumham Sumsel, Rahmi Widhiyanti, dalam acara tersebut menegaskan betapa pentingnya pengembangan kompetensi ASN.
Rahmi menjelaskan bahwa ASN diharapkan dapat beradaptasi dengan tuntutan organisasi melalui pembelajaran berkelanjutan.
BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi, Kemenkumham Sumsel ikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional
BACA JUGA:Lantik Pejabat Manajerial, Kakanwil Kemenkumham Sumsel : ASN Harus SIAP
“Kita berkomitmen untuk mewujudkan New Corporate University Paradigm, yaitu gagasan transformatif dan progresif tentang strategi pengembangan kompetensi ASN di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM yang efektif, efisien, serta dapat diakses oleh semua pihak,” ujarnya.
Paradigma baru ini menekankan pada pentingnya adaptasi terhadap perubahan zaman dan teknologi untuk menjaga relevansi ASN dalam menjalankan tugasnya.
Rahmi menambahkan bahwa pengembangan kompetensi yang berkelanjutan adalah kunci untuk memastikan bahwa ASN tidak hanya memenuhi standar saat ini tetapi juga siap menghadapi tantangan masa depan.
Webinar Series sebelumnya, yang merupakan seri pertama, mendapatkan perhatian dan pengakuan yang signifikan.
BACA JUGA:Atasi Over Kapasitas, Kemenkumham Sumsel Siapkan Pembangunan Baru Lapas Pagaralam
Kepala BPSDM Hukum dan HAM RI, Razilu, mengungkapkan bahwa acara tersebut merupakan model pembelajaran yang sangat transformatif.
“Pada webinar seri pertama, Kementerian Hukum dan HAM mendapatkan penghargaan dari MURI karena memecahkan rekor Webinar Pengembangan Kompetensi dengan Peserta ASN Terbanyak. Sebanyak 60.041 peserta mengikuti webinar ini, dan 57.476 e-sertifikat telah diterbitkan," jelas Razilu.
Data ini menunjukkan tingginya antusiasme dari para ASN dan menciptakan sejarah baru dalam pengembangan kompetensi ASN di Indonesia.