Contohnya, di Amerika Latin, Jimny Samurai dikenal sebagai Chevrolet Samurai, di India disebut Maruti Gypsy, dan di Australia hadir dengan nama Holden Drover.
Hal ini menunjukkan betapa populernya kendaraan ini di berbagai belahan dunia, terutama di negara-negara yang membutuhkan kendaraan off-road yang tangguh dan andal.
Salah satu varian Jimny Samurai Diesel yang diproduksi oleh Santana Motor memiliki ciri khas tersendiri.
BACA JUGA:Civic Koper: Kisah Mobil Legendaris yang Mengawali Dominasi Honda
BACA JUGA:SUV Crossover Subkompak Hyundai Venue Siap Menggebrak Pasar Otomotif Indonesia
Mobil ini dilengkapi dengan bumper plastik dan model fascia yang mirip dengan model JB32, namun dengan ukuran lampu depan yang lebih kecil.
Pada bagian interior, dashboard-nya juga mengalami perubahan, dengan warna yang lebih cerah dan berani dibandingkan generasi sebelumnya, memberikan tampilan yang lebih modern dan menarik bagi para pecinta otomotif.
Setelah produksi Jimny Samurai Diesel dihentikan pada tahun 2003, Suzuki tidak berhenti berinovasi.
Pada tahun 2004, Suzuki memperkenalkan Jimny JB53, sebuah varian turbodiesel yang dirancang khusus untuk pasar Eropa.
BACA JUGA:Kisah Mobil Datsun di Indonesia yang Pernah Jadi Raja Jalanan Tahun 70-an
BACA JUGA:Jejak Toyota Corolla KE20 di Indonesia: Dari Jalanan hingga Kolektor
Jimny JB53 menggunakan basis bodi dari Jimny JB43, namun mesin diesel yang digunakan dipasok oleh Renault.
Mesin diesel K9K berkapasitas 1.461 cc ini menggunakan teknologi common rail dan dilengkapi dengan turbocharger, menghasilkan tenaga maksimal sebesar 65 ps dan torsi maksimum 160 Nm.
Dengan tenaga yang lebih besar dan torsi yang lebih tinggi, Jimny JB53 menjadi kendaraan yang sangat diminati oleh penggemar off-road di Eropa.
Mesin diesel K9K memberikan kombinasi sempurna antara efisiensi bahan bakar dan performa off-road yang tangguh, membuat Jimny JB53 menjadi salah satu varian Jimny Diesel yang paling diincar.
BACA JUGA:Subaru di Indonesia: Perjalanan Panjang, Regulasi, dan Kembalinya Sang Legenda