Aristo generasi kedua juga menjadi favorit di kalangan penggemar modifikasi.
Mesin 2JZ-GTE yang digunakan pada mobil ini dikenal mudah dimodifikasi untuk menghasilkan tenaga yang jauh lebih besar.
Dengan sedikit penambahan seperti turbo aftermarket, intercooler yang lebih besar, dan modifikasi pada sistem bahan bakar, mesin ini bisa menghasilkan lebih dari 700 tenaga kuda.
BACA JUGA:Suzuki XL7 Hybrid Dapat Jadi Pilihan Tepat Mobil Keluarga dengan Konsumsi Bahan Bakar 19,2 km/liter
BACA JUGA:Suzuki Jimny Versi Diesel: Kendaraan Ikonik yang Menaklukkan Medan Eropa
Inilah salah satu alasan mengapa Aristo sangat populer di kalangan pembalap dan penggemar balapan drifting.
Sementara itu, mesin V8 pada Aristo, meskipun tidak sepopuler 2JZ-GTE dalam hal modifikasi, tetap menjadi pilihan bagi mereka yang menginginkan tenaga besar tanpa harus melakukan banyak perubahan.
Mesin V8 3UZ-FE dikenal menghasilkan tenaga besar secara standar, tetapi struktur internalnya kurang mendukung untuk modifikasi yang lebih ekstrim.
Berkat kemampuan mesinnya yang luar biasa dan penggerak roda belakang, Toyota Aristo menjadi mobil yang sangat populer di dunia balap, terutama dalam balapan drifting.
BACA JUGA:Mengenal Varian Langka Suzuki Jimny di Indonesia: Dari Samurai hingga Sierra
BACA JUGA:Fortuner 2024 Meluncur di Indonesia: Varian GR Sport Siap Taklukkan Berbagai Medan
Mesin 2JZ-GTE yang mudah dimodifikasi dan dikenal handal membuat Aristo sering kali terlihat di ajang-ajang balap, baik di sirkuit resmi maupun dalam kompetisi drifting.
Dengan tenaga yang besar dan handling yang baik, Aristo generasi pertama dan kedua menjadi favorit para drifter, terutama di Jepang.
Di luar dunia balap, Aristo juga sering digunakan oleh para penggemar modifikasi jalanan.
Banyak yang memilih untuk mengubah tampilan eksteriornya dengan body kit yang agresif, spoiler besar, serta pelek berukuran besar.
BACA JUGA:Bentley Flying Spur Hybrid: Revolusi Grand Tourer dengan Mesin 782 PS