Kenaikan Anggaran Kemendikbud 2025: Prioritas untuk Kesejahteraan Guru dan Dosen

Sabtu 14-09-2024,13:59 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

BACA JUGA:108 Guru di OKU Jalani Uji Kompetensi

Program ini mencakup beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB), Darmasiswa, Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik), serta pengembangan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN). 

Total penerima manfaat dari program ini diperkirakan mencapai 15.513 mahasiswa, yang akan mendapatkan berbagai dukungan dalam menempuh pendidikan tinggi.

Menurunnya Anggaran Kemendikbud di RAPBN 2025

Meskipun ada tambahan anggaran sebesar Rp 10,4 triliun, secara keseluruhan anggaran Kemendikbud Ristek pada RAPBN 2025 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. 

Dalam RAPBN 2025, anggaran Kemendikbud Ristek hanya mencapai Rp 83,19 triliun, menurun sebesar Rp 15,7 triliun dari APBN 2024 yang sebesar Rp 98,89 triliun.

Penurunan ini terjadi meskipun total alokasi anggaran pendidikan dalam RAPBN 2025 meningkat menjadi Rp 722,6 triliun dari Rp 665 triliun pada APBN 2024. 

Presiden Joko Widodo dalam pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2025 di hadapan DPR RI menegaskan bahwa anggaran pendidikan akan tetap menjadi prioritas nasional. 

Namun, alokasi untuk Kemendikbud Ristek mengalami penyesuaian seiring dengan kebutuhan untuk memenuhi program-program prioritas presiden terpilih pada periode 2024-2029.

Beberapa program prioritas presiden terpilih yang akan mendapatkan alokasi anggaran pendidikan antara lain adalah perluasan beasiswa, peningkatan gizi siswa, renovasi sekolah, pengembangan sekolah unggulan, serta penguatan perguruan tinggi kelas dunia. 

Selain itu, program pengembangan riset dan inovasi juga menjadi fokus utama dalam upaya mendorong kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia.

Pandangan DPR terhadap Penambahan Anggaran Kemendikbud

Dukungan terhadap kenaikan anggaran Kemendikbud Ristek datang dari berbagai kalangan, termasuk anggota DPR RI. 

Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi Golkar, Hetifah Sjaifudian, mengapresiasi kinerja Kemendikbud Ristek yang dinilai sangat inovatif dalam menjalankan program-program pendidikan, khususnya melalui kebijakan Merdeka Belajar. 

Hetifah menekankan pentingnya kelanjutan program prioritas yang telah dicanangkan, termasuk program untuk memperluas akses pendidikan berkualitas dan merata di seluruh Indonesia.

"Kemendikbud Ristek telah melakukan banyak terobosan yang signifikan melalui program-programnya. Kebijakan Merdeka Belajar merupakan salah satu contoh bagaimana pendidikan di Indonesia bisa lebih inklusif dan berorientasi pada kebutuhan siswa," ujar Hetifah dalam rapat kerja bersama Mendikbud Ristek.

Kategori :